Monday, 9 February 2015

MHampir semua dari kita sudah pernah mengalami kram otot. Kram otot sungguh menyiksa dan menyakitkan. Pada bagian otot yang mengalami kram akan terasa menyayat dan mengeras dalam beberapa detik hingga menit. Otot yang mengalami kram lebih sering pada betis, paha belakang, dan perut. 

Banyak yang mengalami kram otot saat bangun tidur, berolahraga, duduk lama, berdiri lama, dan tanpa kegiatan apapun. Kram tersering saat berolahraga, berenang, dan bangun tidur. Ketiga kegiatan ini berbeda penyebab kramnya. 

Lalu apa kram otot itu sendiri? 
Kram otot yaitu berlebihannya kontraksi otot secara tidak sadar atau terjadi pemendekan otot yang berlebihan mengakibatkan nyeri sedang hingga berat dan kelemahan sehingga tidak mampu bergerak pada otot yang terkena. Kram otot dapat berlangsung dalam periode beberapa detik, menit, hingga jam. Kram dapat terjadi pada otot skeletal dan otot polos. Kram yang terjadi pada otot skeletal dapat disebabkan oleh   Kombinasi pada satu atau lebih dari kelelahan otot, kurangnya elektrolit seperti sodium, potassium, atau magnesium. Sedangkan kram otot pada otot polos dapat terjadi karena mensturasi atau masalah pencernaan. 

Solusi untuk mencegah kram yaitu konsumsi makanan yang mengandung potassium, sodium, magnesium pada buah pisang, wortel, kacang kapri, dan sbagainya. Konsumsi pula air putih, olahraga, dan istirahat yang cukup. 

Jika Anda mengalami kram, hal yang harus Anda lakukan yaitu 
1. Stretching / peregangan
Peregangan diharuskan pada otot yang kram dengan cara memanjangkan otot dengan maksimal dalam 10-20 detik tahanan.
2. Konsumsi air yang mengandung elektrolit
3. Kompress bagian otot yang kram 


Kelainan bentuk telapak kaki yaitu dimana arcus atau cekungan kaki memiliki sudut yang tidak normal. Pada kaki flat foot, sudut kelengkungan kaki nol derajat, pada hollow foot, sudut kelengkungan kaki di atas 30 derajat. Kelainan bentuk kaki dapat mempengaruhi kesehatan yaitu mudah lelah, mudah terjadi iritasi pada otot- otot plantaris dan iritasi pada fascia plantaris.

Telapak kaki datar dimana dilakukan pemeriksaan dengan cetakan kaki, bisa dengan tinta, air, atau screening tes dapat mendiagnosa kelainan bentuk kaki ini. Begitu pula dengan hollow foot. Dampak dari kelainan ini juga menyebabkan keteganan otot2 sekita kaki, m. Gastrocnemeus, m. Hamstring, m. Hamstring, dan sebagainya hingga mempengaruhi pinggang. 

Penanganan fisioterapi pada flat foot yaitu dengan memberikan medial arc support, stretching otot plantaris, dan latihan strengthening otot2 plantaris dan kaki. 



Penanganan fisioterapi pada hollow foot dengan manipulaton, exercise penguatan, stretching, dan pembuatan sepatu khusus. 

Monday, 2 February 2015

Sudah barang tentu setiap orang akan mengalami cidera seperti keseleo, terbentur, terpejit, tertimpa benda, dan sebagainya. Para penyuka olahraga baik awam maupun atlet selalu dekat dengan cidera. Selain itu, pengendara motor beresiko tinggi mengalami cidera, apalagi pekerja di pabrik dan bangunan gedung bertingkat. Setiap kehidupan dalam pekerjaan dan aktivitas memiliki resiko cidera.


Cidera pada bagian tubuh akan membuat benturan atau regangan atau tarikan atau slip dari bagian otot, ligament, sendi, dan bahkan hingga retaknya atau patahnya tulang. Pertama kali terjadinya cidera, tubuh akan cepat merespon dengan mengeluarkan eksudat yaitu peningkatan sel darah putih untuk berusaha menutup luka dan terjadi peningkatan cairan darah dan peningkatan suhu pada jaringan yang cidera, terjadi pelebaran pembuluh darah, dan peningkatan sirkulasi yang ditandai dengan bengkak karna timbunan cairan dan merah. Respon saraf dengan adanya cidera ditandai dengan rasa nyeri. Tingkat nyeri yang dirasakan membuat tubuh menghindari posisi gerak yang membuat nyeri. Jika terus menerus akan menimbulkan kekakuan. 


Saat cidera, ini pertanda bahwa kondisi akut yang sungguh menyakitkan. Apabila cidera tersebut berupa cidera benturan, regangan, dan tubrukan tanpa menimbulkan luka terbuka, maka eksudat cairan dalam jaringan meningkat menimbulkan bengkak. Jika luka terbuka, darah dan cairan yang keluar harus segera disirami alkohol atau air mengalir untuk mencegah infeksi dan bakteri pada luka. 

Anda mengalami cidera tertutup akan dengan mudah berpikir untuk segera mengambil kompress hangat atau mengoleskan minyak panas atau bahkan merendamkan bagian cidera ke dalam air hangat kuku. Kebiasaan tradisional ini sebetulnya secara medis dapat menambah eksudat cairan dan pelebatan pembuluh darah disertai makin meningkatnya sirkulasi sekitar cidera. 

Cidera menimbulkan radang pada bagian tubuh tertentu, dimana terjadi pelebaran pembuluh darah. Cara yang terbaik seharusnya diberikan tindakan kompress ice selama 15 menit setiap 2 jam sekali selama 3 hari. Selain itu bagian yang bengkak dibebet dengan elastic bandage dengan tujuan menekan eksudat cairan dan menghindari gerakan yang memicu bertambah parahnya cidera. Kompress es bermanfaat untuk menekan eksudat cairan, menurunkan suhu jaringan, dan menciutkan pembuluh darah yang melebar. 


Pengertian masyarakat yang salah tentang mengompress hangat dan gosok panas pada bagian cidera justru meningkatkan suhu dalam jaringan yang merusak jaringan. Lalu apa sebenarnya guna kompress atau gosok hangat? 

Jika pada bagian tubuh dimana sendi terjadi kekakuan dan suhu tubuh yang ekstrim dingin, kompress hangat dapat meningkatkan suhu lokal jaringan sehingga terjadi pelebaran pembuluh darah yang merilekskan jaringan dan meningkatkan elastisitas jaringan. 

Baiklah.. Saat ini Anda sudah tahu apa yang harus Anda pilih jika terjadi sesuatu pada Anda. Cara yang tepat dimana jika cidera segera kompress es setiap 2 jam sekali selama 15 menit. Jika terjadi kekakuan dan ketegangan pada otot atau tubuh gunakan air hangat atau kompress hangat untuk rileksasi dan kelenturan jaringan

Total Pageviews

Search

Informasi

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait fisioterapi silahkan menghubungi melalui email physio.yuli@gmail.com

Artikel Populer