Banyak sekali kasus oa lutut di departemen fisioterapi. Bermacam macam pula problemanya. Oa pada individu yang satu dan yang lainnya dapat berbeda.
Secara garis besar, terdapat 2 jenis oa yaitu tibiofemoral joint dan patellofemoral joint. pada umumnya,gejala OA yang sering muncul yaitu nyeri, kekakuan, krepitasi, dan kelemahan. oa lutut sebagian besar dialami oleh wanita pada usia middle age.
faktor penyebab oa bisa dari life style seperti jarang berolahraga, merokok, obesitas, postur lutut yang valgus atau varus,penyimpangan bentuk telapak kaki, dan sebagainya.
sudut pandang fisioterapi pada oa lutut lebih khusus pada nyeri yang disebabkan oleh stretch ligament collateral, kompresi antar endplate tibia dan femur atau endplate patella dan femur, spasme otot pes anserinus, otot quadriceps, dan pemendekan hamstring, stimulus saraf pada ujung-ujung rawan sendi akibat penipisan, pengentalan ccairan sinovial sendi, dan sebagainya.
krepitasi yang muncul sebagai akibat dari pengentalan cairan sinovial sendi lutut. Oa itu sendiri sulit disembuhkan. pengeroposan yang sudah terjadi pada rawan sendi tibia-femur atau patella-femur tidak dapat dikembalikan secara normal. bila kerusakan rawan sendi parah hingga antar endplate menyatu maka harus diganti sendi lututnya dengan sendi artifisial. penggantian sendi lutut dikenal dalam dunia medis sebagai knee replacement.
peran fisioterapi secara khusus pada oa lutut yaitu memaksimalkan fungsi lutut melalui program fisioterapi, mencegah pengeroposan lebih lanjut, dan memelihara fungsi lutut. program fisioterapi pada oa serta merta tidak cepat memberikan hasil bila kerjasama antara pasien dan fisioterapis tidak maksimal, dalam arti terjadi discharge atau pemberhentian program fisioterapi secara sepihak. diperlukan tahap yang berurutan dan sistematis berdasarkan problema untuk medapatkan hasil yang terbaik. baik fisioterapi dan pasien harus saling bekerjasama dengan baik karena problema oa lutut itu sendiri cukup kompleks.
0 comments:
Post a Comment