Sunday 16 November 2014

Pemeriksaan fisioterapi secara garis besar terdiri atas pemeriksaan dan evaluasi yang selanjutnya menentukan diagnosa, planning, intervensi, dan evaluation. 

Pemeriksaan fisioterapi dipilah berdasarkan bagiannya yaitu muskuloskeletal, kardiovaskuler, neuromuscular, pediatri, sport injury, geriatri, dan pemeriksaan umum. 

Pemilahan pemeriksaan ini berkaitan dengan kondisi yang ada. Secara umum, pemeriksaan fisioterapi untuk menentukan diagnosa yang selanjutnya akan dilakukan perencanaan dan intervensi. Untuk mendapati penegakan diagnosa yang benar, maka dilakukan pemeriksaan umum.

Pemeriksaan umum fisioterapi dengan medis secara umum sama seperti:
1. Pemeriksaan tekanan darah
2. Pemeriksaan denyut nadi
3. Pemeriksaan pernapasan
4. Pemeriksaan inspeksi tubuh berdasarkan posisi anatomis pada saat berdiri, duduk, dan berjalan. Inspeksi kulit, gerak napas, memakai alat bantu?, dan sebagainya
5. Pemeriksaan sensasi
6. Pemeriksaan refleks tendon ( kasus khusus)

Pemeriksaan umum di atas merupakan pemeriksaan yang sama dengan medis dokter. Pemeriksaan umum fisioterapi secara khusus yaitu dengan melakukan pengukuran:
1. Pemeriksaan dengan pengukuran range of motion sendi
2. Pemeriksaan end feel sendi
3. Pemeriksaan dengan plumb line untuk postur
4. Pengukuran lengkungan tulang belakang dengan metode cobs dan flexible ruler
5. Pemeriksaan pengukuran panjang hamstring.
6. Pemeriksaan keseimbangan dengan pengukuran keseimbangan 
7. Pengukuran nyeri
8. Pemeriksaan reach and function test pada shoulder
9. Pemeriksaan pengukuran agility
10. Pengukuran nyeri dan fungsi regio gerak extremitas
 Dll 



0 comments:

Total Pageviews

Search

Informasi

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait fisioterapi silahkan menghubungi melalui email physio.yuli@gmail.com

Artikel Populer