Wednesday 30 March 2016


Berlakukan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 65 tahun 2015
Memacu semangat Fisioterapist Indonesia untuk lebih meningkatkan standar pelayanan fisioterapi kepada seluruh masyarakat. Adapun peraturan ini menitikberatkan pada standar pelayanan fisioterapi yang menjadikannya sebagai pedoman bagi Fisioterapist untuk memberikan pelayanan. Adapun standar pelayanan fisioterapi ini meliputi penyelenggaraan pelayanan, manajemen pelayanan, dan sumber daya. Standar pelayanan ditujukan pada kasus- kasus kesehatan yang dimana penatalaksanaan masing- masing kasus disusun oleh organisasi profesi ikatan fisioterapi Indonesia.

Fisioterapi  adalah  bentuk  pelayanan  kesehatan  yang  ditujukan kepada  individu  dan/atau  kelompok  untuk  mengembangkan, memelihara  dan  memulihkan  gerak  dan  fungsi  tubuh  sepanjang rentang  kehidupan  dengan  menggunakan  penanganan  secara  manual, peningkatan  gerak,  peralatan  (physics,  elektroterapeutis  dan  mekanis) pelatihan fungsi, dan komunikasi.

Fisioterapi  didasari  pada  teori  ilmiah  dan  dinamis  yang diaplikasikan  secara  luas  dalam  hal  penyembuhan,  pemulihan, pemeliharaan,  dan  promosi  fungsi  gerak  tubuh  yang  optimal,  meliputi; mengelola  gangguan  gerak  dan  fungsi,  meningkatkan  kemampuan  fisik dan fungsional tubuh, mengembalikan, memelihara, dan mempromosikan  fungsi  fisik  yang  optimal,  kebugaran  dan  kesehatan jasmani,  kualitas  hidup  yang  berhubungan  dengan  gerakan  dan kesehatan,  mencegah  terjadinya  gangguan,  gejala,  dan  perkembangan, keterbatasan  kemampuan  fungsi,  serta  kecacatan  yang  mungkin dihasilkan oleh penyakit, gangguan, kondisi, ataupun cedera.

Dalam  pelayanan  kesehatan,  organisasi  perdagangan  dunia  (WTO) dalam  putaran  Uruguay  1986-1994  mencatat  fisioterapis  termasuk  jasa professional  dalam  perdagangan  bebas  dunia.    Fisioterapis  sebagai profesi  sebagaimana  disosialisasikan  oleh  WHO  tentang  Classifying Health  Worker  pada  The  International  Standard  Classification  of Occupation  (ISCO  2008)  tercatat  dalam  occupation  group  sebagai physiotherapy dengan ISCO Code 2264.

Pelayanab fisioterapi dikembangkan pada beberapa fasilitas pelayanan kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit umum, rumah sakit umum, dan praktik mandiri. Masing- masing fasilitas kesehatan memiliki alur pelayanan atau manajemen fisioterapi yang telah ditetapkan.

Adapun SOP fisioterapi dibagi dalam rawat jalan dan rawat inap

Gambar di atas adalah ringkasan mind maping atau diagram alur SOP pelayanan fisioterapi rawat jalan
Gambar di atas adalah ringkasan diagram alur SOP pelayanan fisioterapi rawat inap

Proses pelayanan fisioterapi yaitu assessment, diagnosa, perencanaan, intervensi, dan evaluasi masing- masing memiliki standar yang telah diatur dalam peraturan PMK 65 ini. Dengan ditetapkannya keputusan PMK 65 th 2015 ini diharapkan pelayanan dan pengembangan fisioterapi lebih maksimal dan menyeluruh bagi masyarakat Indonesia



0 comments:

Total Pageviews

Search

Informasi

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait fisioterapi silahkan menghubungi melalui email physio.yuli@gmail.com

Artikel Populer