A.
Pengertian
Cerebral palsy (CP) adalah suatu
kerusakan jaringan otak yang menetap tidak progresif, meskipun gambaran
klinisnya dapat berubah selama hidup, terjadi pada usia dini dan menghalangi
perkembangan otak normal dengan menunjukkan kelainan postur dan pergerakan
disertai kelainan neurologis berupa gangguan pada cortex cerebri, ganglia
basalis dan cerebellum.
Menurut Shepherd (1995) CP
didefinisikan sebagai sekumpulan kelainan otak non progresif yang menyebabkan
lesi atau perkembangan yang abnormal pada kehidupan janin atau awal masa
anak-anak. Miller dan Bachrach (1998) mendefinisikan CP sebagai sekumpulan
gangguan motorik yang diakibatkan dari kerusakan pada otak yang terjadi
sebelum, selama dan sesudah kelahiran. Kerusakan otak pada anak mempengaruhi
sistem motorik dan akibatnya anak tersebut mempunyai koordinasi yang lemah,
keseimbangan yang lemah, pola gerak yang abnormal atau gabungan dari
karakteristik tersebut.
Dalam kamus kedokteran dorlan (2005)
definisi CP yaitu setiap kelompok gangguan motorik yang menetap, tidak
progresif, yang terjadi pada anak kecil yang disebabkan oleh kerusakan otak
akibat trauma lahir atau patologi intra uterine. Gangguan ini ditandai dengan
perkembangan motorik yang abnormal atau terlambat, seperti paraplegia spastik,
hemiplegia atau tetraplegia, yang sering disertai dengan retardasi mental,
kejang atau ataksia.
B.
Etiologi
Penyebab terjadinya cerebral palsy dapat dilihat dari
sudut pandang kapan terjadinya, yaitu pada saat prenatal, natal dan postnatal.
Kerusakan pada otak saat prenatal terjadi saat bayi masih dalam kandungan.
Kerusakannya dapat terjadi disebabkan oleh:
1.
Ibu menderita
infeksi atau penyakit saat mengandung, sehingga menyerang otak bayi yang sedang
dikandungnya. Misalnya infeksi sypilis, rubella, typhus abdominalis
2.
Kelainan kandungan yang menyebabkan peredaran
darah bayi terganggu, tali pusat tertekan sehingga merusak pembentukan
syaraf-syaraf dalam otak
3.
Bayi dalam
kandungan terkena radiasi, dimana radiasi langsung dapat mempengaruhi sistem
syaraf pusat sehingga struktur dan fungsi terganggu
4.
Rh bayi tidak sama
dengan ibunya, dimana Rh (resus) ibu dengan bayi harus sama agar proses
metabolism berfungsi normal. Jika berbeda, maka mengakibatkan adanya penolakan
yang menyebabkan kelainan metabolisme ibu-bayi
5.
Ibu mengalami
trauma (kecelakaan/benturan) yang dapat mengakibatkan terganggunya pembentukan
sistem syaraf pusat
Kerusakan pada otak saat natal terjadi saat bayi
dilahirkan. Kerusakannya dapat terjadi disebabkan oleh:
1.
Proses kelahiran
terlalu lama sehingga bayi kekurangan oksigen, dimana apabila kekurangan
oksigen terjadi dapat menyebabkan terganggunya system metabolism dalam otak
bayi dan mengakibatkan jaringan syaraf pusat mengalami kerusakan
2.
Kelahiran dipaksa
dengan menggunakan tang (forcep), dimana tekanan yang cukup kuat pada kepala
bayi dapat mengakibatkan rusaknya jaringan syaraf otak
3.
Pemakaian anestesi
yang melebihi ketentuan, yang diberikan pada saat ibu dioperasi dapat
mempengaruhi system persyarafan otak bayi sehingga otak mengalami kelainan
struktur ataupun fungsinya
4.
Bayi lahir sebelum
waktunya (premature), dimana secara organis tubuhnya belum matang sehingga
fisiologisnya mengalami kelainan dan rentannya bayi dalam terkena infeksi atau
penyakit yang dapat merusak system persyarafan pusat bayi
Kerusakan pada otak saat postnatal terjadi pada masa mulai
bayi dilahirkan sampai anak berusia 5 tahun. Usia 5 tahun dijadikan patokan
karena perkembangan otak dianggap telah selesai. Kerusakannya dapat terjadi
disebabkan oleh:
1.
Kecelakaan yang
dapat secara langsung merusak otak bayi, misalnya pukulan atau benturan pada
kepala yang cukup keras
2.
Infeksi penyakit
yang menyerang otak, misalnya terinfeksi penyakit meningitis, encephalitis,
influenza yang akut
3.
Penyakit typoid
atau diphteri yang memungkinkan dapat mengakibatkan kekurangan oksigen
(anoxia)
4.
Keracunan karbonmonoksida
5.
Tercekik
6.
Tumor otak
C.
Klasifikasi Cerebral Palsy
Klasifikasi cerebral palsy dapat dilihat dari jumlah
anggota badan yang berkelainan dan letak kelainan di otak dan fungsi geraknya
(motorik).
1.
Ditinjau dari
jumlah anggota badan yang berkelainan
Jumlah anggota gerak manusia ada empat, yaitu dua buah kaki dan
dua buah tangan
a)
Satu anggota
gerak (monoplegia) terjadi pada satu anggota gerak saja, misalnya salah
satu tangan, salah satu kaki, tangan kanan atau kiri, kaki kanan atau kiri
b)
Dua anggota gerak:
-
diplegia, terjadi
pada kedua tangan atau terjadi pada kedua kaki (disebut juga: paraplegia);
-
hemiplegia, kelumpuhan yang terjadi pada
separuh anggota gerak secara vertical, misalnya satu tangan dan kaki pada
sebelah kiri atau sebelah kanan
-
Tiga anggota gerak (triplegia), terjadi pada
dua tangan dan satu kaki atau dua kaki dan satu tangan
-
Empat anggota gerak
(tetraplegia/quadriplegia), terjadi pada keempat anggota gerak
2. Ditinjau dari letak kelainan di otak dan
fungsi geraknya (motorik)
Bila ditinjau dari
letak kelainan di otak dan fungsi geraknya (motorik), anak cerebral palsy
dibedakan atas:
a)
Spastik
(spasticity), karakteristiknya adanya kekakuan, kejang pada sebagian atau
seluruh ototnya; kaku otot organ bicara seperti lidah, pita suara dan rahang
bawah menyebabkan kelainan dalam bicara. Cerebral palsy spastic ini letak
kelainannya terjadi di tractus pyramidalis (cerebral cortex).
b)
Dyskenisia,
ditandai dengan tidak adanya kontrol dan koordinasi gerak dalam diri individu
CP, terbagi lagi menjadi:
c)
Athetosis, yaitu
gerakan-gerakan yang tidak terkontrol (unvoluntary movement) yang terjadi
sewaktu-waktu. Letak kelainannya terjadi di basal ganglion.
d)
Rigid, yaitu
kekakuan pada seluruh anggota gerak, tangan dan kaki sulit dibengkokan dan
hiperektensi pada leher dan punggung. Cerebral palsy rigid ini terjadi karena
adanya pendarahan di dalam otak, adanya luka sistem ekstrapiramidalis atau
extrapyramidalis system (sistem yang berbentuk piramid pada bagian luar dari
otak).
e)
hipotonia/atonia,
yaitu tidak adanya ketegangan otot, tidak mampu merespon rangsangan yang
diberikan
f)
tremor, yaitu adanya getaran-getaran kecil
(ritmis) yang terus menerus pada mata, tangan, atau pada kepala, letak kelainan
terjadi di ganglia basal
g)
Ataxia, yaitu anak
cerebal palsy yang mengalami gangguan keseimbangan, tidak adanya koordinasi dan
hipotania. Letak kelainannya di otak kecil (cerebellum).
h)
Campuran, yaitu
gangguan gerak campuran, misal: rigid dan spastic.
D.
Cerebral Palsy Spastic Diplegi
Secara umum, Cerebral Palsy yang
dikenal sebagai gangguan yang berefek pada gerakan dan postur. Pada cerebral
spastic otot-otot menjadi kaku dan canggung.
Tipe ini digolongkan berdasarkan bagian mana dari tubuh yang
terpengaruh. Spastic diplegic merupakan gangguan yang mengenai pada keempat ekstremitas tubuh (ekstremitas atas dan bawah) dengan tingkat spastic ekstremitas bawah lebih berat daripada ekstremitas atas. Cerebral palsy.
Tipe ini digolongkan berdasarkan bagian mana dari tubuh yang
terpengaruh. Spastic diplegic merupakan gangguan yang mengenai pada keempat ekstremitas tubuh (ekstremitas atas dan bawah) dengan tingkat spastic ekstremitas bawah lebih berat daripada ekstremitas atas. Cerebral palsy.
Definisi spastik menurut kamus
kedokteran Dorlan (2005) adalah bersifat atau ditandai dengan spasme.
Hipertonik, dengan demikian otot-otot kaku dan gerakan kaku.
Diplegi adalah paralisis yang
menyertai kedua sisi tubuh, paralisis bilateral (Dorlan, 2005). Diplegia
merupakan salah satu bentuk CP yang utamanya mengenai kedua belah kaki (Dorlan,
2005).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa CP Spastik Diplegia adalah suatu gangguan tumbuh kembang motorik anak
yang disebabkan karena adanya kerusakan pada otak yang terjadi pada periode
sebelum, selama dan sesudah kelahiran yang ditandai dengan kelemahan pada
anggota gerak bawah yang lebih berat daripada anggota gerak atas, dengan
karakteristik tonus postural otot yang tinggi terutama pada regio trunk bagian
bawah menuju ekstremitas bawah. Pada CP spastik diplegia kadang-kadang disertai
dengan retardasi mental, kejang dan gambaran ataksia.
E.
Patologi
Cp spastic diplegi dari beberapa literature diasumsikan
oleh karena adanya haemorage dan periventricular leukomalacia pada area
substantia alba yang merupakan area terbesar dari kortek motor. Periventricular
leukomalacia adalah nekrosis dari substantia alba sekitar ventrikel akibat
menurunnya kadar oksigen dan arus darah pada otak yang biasanya terjadi pada
spastic diplegi. Periventricular leukomalacia sering terjadi bersamaan dengan
lesi haemoragic dan potensi terjadi selama apnoe pada bayi premature. Baik
periventricular leukomalacia maupun lesi haemoragic dapat menyebabkan spastic
diplegi. Hal ini sekaligus menguatkan arti pathogenesis adalah kejadian
kerusakan pada white matter.
F.
Anatomi Otak
Otak manusia adalah
struktur pusat pengaturan yang memiliki volume sekitar 1.350cc dan terdiri atas
100 juta sel saraf atau neuron. Otak mengatur dan
mengkordinir sebagian besar, gerakan, perilaku dan
fungsi tubuh homeostasis seperti
detak jantung, tekanan darah, keseimbangan cairan tubuh dan suhu tubuh. Otak
manusia bertanggung jawab terhadap pengaturan seluruh badan dan pemikiran manusia. Oleh karena itu terdapat
kaitan erat antara otak dan pemikiran.
Otak dan sel saraf didalamnya dipercayai dapat memengaruhi kognisi manusia.
Pengetahuan mengenai otak memengaruhi perkembangan psikologi kognitif.
Otak juga bertanggung jawab atas fungsi seperti pengenalan, emosi. ingatan, pembelajaran motorik dan segala bentukpembelajaran lainnya.
Otak terbentuk dari dua jenis sel: glia dan neuron. Glia berfungsi untuk menunjang dan melindungi neuron,
sedangkan neuron membawa informasi dalam bentuk pulsa listrik yang di kenal
sebagai potensi
aksi. Mereka berkomunikasi dengan neuron yang lain dan keseluruh
tubuh dengan mengirimkan berbagai macam bahan kimia yang disebut neurotransmiter. Neurotransmiter ini dikirimkan
pada celah yang dikenal sebagai sinapsis. Avertebrata seperti serangga mungkin
mempunyai jutaan neuron pada
otaknya, vertebrata besar bisa mempunyai hingga seratus miliar neuron.
Otak terdiri atas beberapa bagian yaitu
:
1.
Cerebrum (Otak Besar)
Cerebrum adalah bagian terbesar dari otak manusia yang juga
disebut dengan nama Cerebral Cortex, Forebrain atau Otak Depan. Cerebrum
merupakan bagian otak yang membedakan manusia dengan binatang. Cerebrum membuat
manusia memiliki kemampuan berpikir, analisa, logika, bahasa, kesadaran,
perencanaan, memori dan kemampuan visual. Kecerdasan intelektual atau IQ Anda
juga ditentukan oleh kualitas bagian ini.
Cerebrum secara terbagi menjadi 4 (empat) bagian yang disebut
Lobus. Bagian lobus yang menonjol disebut gyrus dan bagian lekukan yang
menyerupai parit disebut sulcus. Keempat Lobus tersebut masing-masing adalah:
Lobus Frontal, Lobus Parietal, Lobus Occipital dan Lobus Temporal.
·
Lobus Frontal merupakan bagian lobus yang ada dipaling depan dari Otak Besar.
Lobus ini berhubungan dengan kemampuan membuat alasan, kemampuan gerak,
kognisi, perencanaan, penyelesaian masalah, memberi penilaian, kreativitas,
kontrol perasaan, kontrol perilaku seksual dan kemampuan bahasa secara umum.
·
Lobus Parietal berada di tengah, berhubungan dengan proses sensor perasaan
seperti tekanan, sentuhan dan rasa sakit.
·
Lobus Temporal berada di bagian bawah berhubungan dengan kemampuan pendengaran,
pemaknaan informasi dan bahasa dalam bentuk suara.
·
Lobus Occipital ada di bagian paling belakang, berhubungan dengan rangsangan
visual yang memungkinkan manusia mampu melakukan interpretasi terhadap objek
yang ditangkap oleh retina mata.
Apabila diuraikan lebih detail, setiap lobus masih bisa dibagi
menjadi beberapa area yang punya fungsi masing-masing, seperti terlihat pada
gambar di bawah ini.
Selain dibagi menjadi 4 lobus, cerebrum (otak besar) juga bisa
dibagi menjadi dua belahan, yaitu belahan
otak kanan dan belahan otak kiri. Kedua belahan itu terhubung oleh kabel-kabel saraf di bagian bawahnya. Secara umum, belahan otak kanan
mengontrol sisi kiri tubuh, dan belahan otak kiri mengontrol sisi kanan tubuh.
Otak kanan terlibat dalam
kreativitas dan kemampuan artistik. Sedangkan otak kiri untuk logika dan berpikir
rasional. Mengenai fungsi Otak Kanan dan Otak Kiri sudah kami bahas pada
halaman tersendiri. Anda bisa membacanya dengan
2. Cerebellum (Otak Kecil)
Otak Kecil atau Cerebellum terletak di bagian belakang kepala,
dekat dengan ujung leher bagian atas. Cerebellum mengontrol banyak fungsi
otomatis otak, diantaranya: mengatur sikap atau posisi tubuh, mengkontrol
keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh. Otak Kecil juga menyimpan dan
melaksanakan serangkaian gerakan otomatis yang dipelajari seperti gerakan
mengendarai mobil, gerakan tangan saat menulis, gerakan mengunci pintu dan
sebagainya.
Jika terjadi cedera pada otak kecil, dapat mengakibatkan gangguan
pada sikap dan koordinasi gerak otot. Gerakan menjadi tidak terkoordinasi,
misalnya orang tersebut tidak mampu memasukkan makanan ke dalam mulutnya atau
tidak mampu mengancingkan baju.
3.
Brainstem (Batang Otak)
Batang otak (brainstem) berada di dalam tulang
tengkorak atau rongga kepala bagian dasar dan memanjang sampai ke tulang
punggung atau sumsum tulang belakang. Bagian otak ini mengatur fungsi dasar
manusia termasuk pernapasan,
denyut jantung, mengatur suhu tubuh, mengatur proses pencernaan, dan merupakan
sumber insting dasar manusia yaitu fight
or flight (lawan atau
lari) saat datangnya bahaya.
Batang otak dijumpai juga pada hewan seperti kadal dan buaya. Oleh
karena itu, batang otak sering juga disebut dengan otak reptil. Otak reptil mengatur
“perasaan teritorial” sebagai insting primitif. Contohnya anda akan merasa
tidak nyaman atau terancam ketika orang yang tidak Anda kenal terlalu dekat
dengan anda.
Batang Otak terdiri dari tiga bagian, yaitu:
·
Mesencephalon atau Otak Tengah (disebut juga Mid Brain) adalah bagian teratas
dari batang otak yang menghubungkan Otak Besar dan Otak Kecil. Otak tengah
berfungsi dalam hal mengontrol respon penglihatan, gerakan mata, pembesaran
pupil mata, mengatur gerakan tubuh dan pendengaran.
·
Medulla oblongata adalah titik awal saraf tulang belakang dari sebelah kiri badan
menuju bagian kanan badan, begitu juga sebaliknya. Medulla mengontrol fungsi
otomatis otak, seperti detak jantung, sirkulasi darah, pernafasan, dan
pencernaan.
·
Pons merupakan stasiun pemancar yang mengirimkan data ke pusat otak
bersama dengan formasi reticular. Pons yang menentukan apakah kita terjaga atau
tertidur.
Catatan: Kelompok tertentu mengklaim bahwa
Otak Tengah berhubungan dengan kemampuan supranatural seperti melihat dengan
mata tertutup. Klaim ini ditentang oleh para ilmuwan dan para dokter saraf
karena tidak terbukti dan tidak ada dasar ilmiahnya.
4. Limbic System (Sistem Limbik)
Sistem limbik terletak di bagian tengah otak, membungkus batang
otak ibarat kerah baju. Limbik berasal dari bahasa latin yang berarti kerah.
Bagian otak ini sama dimiliki juga oleh hewan mamalia sehingga sering disebut
dengan otak mamalia. Komponen limbik antara lain hipotalamus, thalamus,
amigdala, hipocampus dan korteks limbik. Sistem limbik berfungsi menghasilkan
perasaan, mengatur produksi hormon, memelihara homeostasis, rasa haus, rasa
lapar, dorongan seks, pusat rasa senang, metabolisme dan juga memori jangka
panjang.
Bagian terpenting dari Limbik Sistem adalah Hipotalamus yang salah
satu fungsinya adalah bagian memutuskan mana yang perlu mendapat perhatian dan
mana yang tidak. Misalnya Anda lebih memperhatikan anak Anda sendiri dibanding
dengan anak orang yang tidak Anda kenal. Mengapa? Karena Anda punya hubungan
emosional yang kuat dengan anak Anda. Begitu juga, ketika Anda membenci
seseorang, Anda malah sering memperhatikan atau mengingatkan. Hal ini terjadi
karena Anda punya hubungan emosional dengan orang yang Anda benci.
Sistem limbik menyimpan banyak informasi yang tak tersentuh oleh
indera. Dialah yang lazim disebut sebagai otak emosi atau tempat bersemayamnya
rasa cinta dan kejujuran. Carl Gustav Jung menyebutnya sebagai "Alam
Bawah Sadar" atau ketidaksadaran kolektif, yang diwujudkan dalam perilaku
baik seperti menolong orang dan perilaku tulus lainnya. LeDoux mengistilahkan
sistem limbik ini sebagai tempat duduk bagi semua nafsu manusia, tempat
bermuaranya cinta, penghargaan dan kejujuran.
G.
Karakteristik Cerebral Palsy
Karakteristik anak cerebral palsy secara umum sebagai
berikut:
1)
Motorik, mengalami
gangguan dalam gerak, berpindah tempat, dan berjalan
2)
Sensoris, mengalami
gangguan penyerta seperti penglihatan, pendengaran, kemampuan kesan gerak dan
raba (taktil-kinestetik)
3)
Kecerdasan,
berentang mulai paling dasar sampai gifted; 45% keterbelakangan mental, 35%
normal dan di atas rata-rata, sisanya sedikit di bawah rata-rata
4)
Persepsi, mengalami
gangguan dalam persepsi dimana tahapan persepsi: stimulus – indera – syaraf
sensoris – otak (menerima, menafsirkan, menganalisis) – persepsi.
5)
Kognisi, yaitu
interaksi dinamis individu dengan lingkungan melalui persepsi dengan
menggunakan media sensoris (indera), dimana proses kognisi: memperoleh,
menyimpan, menganalisis, dan mengaplikasikan yang telah diperoleh. Hal ini
berhubungan dengan otak
6)
Berbicara,
mengalami gangguan dalam berbicara dimana dalam berbicara berhubungan dengan
otot-otot bicara, proses interaksi dengan lingkungan
7)
Simbolisasi,
merupakan bentuk tertinggi dari kemampuan mental dan memerlukan konsentrasi
secara abstrak, dimana ada proses menerima dan menyampaikan, hal ini
berhubungan dengan sensoris penglihatan dan pendengaran
8)
Emosi dan
penyesuaian sosial, dimana respon dan sikap masyarakat/lingkungan sekitar
mempengaruhi pembentukan pribadi anak CP secara umum, dan khususnya yang
berkaitan dengan konsep dirinya
H.
Tanda dan Gejala
Pada anak dengan CP spastik diplegi biasanya ditandai
dengan kelemahan anggota gerak bawah. Adanya spastisitas pada tungkai bawah.
Adanya gangguan keseimbangan dan koordinasi pada gerakan ekstrimas bawah serta
gangguan pola jalan. Pada gangguan pola jalan terdapat ciri khas yaitu pola
jalan menggunting (scissor gait) dengan fleksi hip dan knee,endorotasi dan
adduksi hip,plantar fleksi dan inversi kaki.