Thursday, 17 July 2014




A. Latar Belakang TSM




Teknik manual terapi membandingkan kontinum skill gerak pasif pada sendi atau berhubungan dengan jaringan lunak yang diaplikasikan dalam berbagai kecepatan dan amplitudo, seperti small amplitudo/high velocity therapeutic movement.

TSM adalah teknik high and low velocity manipulative spinal techniques yang dikembangkan oleh Olar Evjenth PT, OMT yang berkolaborasi dengan Freddy Kaltenborn PT, OMT or Norway. Keduanya berkarir sebagai fisioterapi selama 50 tahun. Mereka mengembangkan teknik ini dikarenakan banyaknya kegagalan dalam spinal manipulation teknik sebelumnya yang diklaim dapat mengurangi nyeri dan mengurangi hipomobile. Sepanjang praktek aplikasi spinal manipulation teknik yang dilakukan oleh chiropractor, osteopath, dan fisioterapi disimpulkan oleh mereka bahwa permasalahan dari lemahnya atau force aplikasi yang spesifik pada segment vertebrae dan dari besarnya sudut dan rotasional force yang prinsipal dalam manipulation. Maka berdasarkan pemikiran dari kedua ahli manual therapy Olar dan freddy tersebut, lahirlah gagasan TSM (translatoric spinal manipulation), dimana sistem manipulation techniques -nya menggunakan small amplitudo dan straight line (translatoric) traction atau impuls gliding yang diberikan secara pararel atau pada sudut yang tepat milikvertebrae joint individual masing-masing atau segment geraknya. Untuk efek lokasi translatoric techniques, TSM menggunakan antara direct manual stabilization atau spinal pre-positioning pada keterbatasan jumlah atau gerak yang terjadi pada segment spinal selama impuls translatoric. Penghantaran impuls translatoric (dalam bentuk discus traction, discus gliding, facet traction, dan facet gliding) pada individual joint atau spinal motion segmen selama menggunakan stabilization manual terapi dengan alat manipulative yang memprediksi apakah gejala berkurang dan restorasi gerak dengan potensi resiko yang minimal atau injury pada pasien.


B. Kaitan TSM dan Joint Motion

seluruh gerak sendi memiliki dua tipe gerak athrokinematic yaitu joint rolling dan joint gliding (aka translation). Petunjuk dan jumlah joint rolling dan gliding yang berbeda di dalamnya antar joint yang bergantung pada fungsional spesifik yang ditunjukan dan konfigurasi oesseous pada joint. Perubahan dalam porsi normal dari rolling dan gliding dalam joint menyebabkan patologikal atau usia yang berhubungan dengan perubahan dalam sendi dan jaringan lunak yang melebihkan rolling atau gliding antar joint. Berlebihnya gerak joint gliding didefinisikan sebagai hipermobility dan kurangnya joint gliding didefinisikan hipomobility. Hipermobility ditangani dengan intervensi fisioterapi yang membantu menghambat gerak. Seperti stabilization exercise, movement re-education techniques, cervical collar, lumbar brace corset dan taping.


 Hypomobility ditangani fisioterapi dengan intevensi seperti muscle stretching, functional massage, dan low and high velocity TSM.
 selanjutnya akan dibahas secara mendetail pada beberapa kesempatan khusus











0 comments:

Total Pageviews

Search

Informasi

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait fisioterapi silahkan menghubungi melalui email physio.yuli@gmail.com

Artikel Populer