Tuesday 28 October 2014



Gluteal pain syndrome merupakan kumpulan gejala nyeri syndroma pada regio gluteal atau bokong. Keluhan utama berupa nyeri terutama pada saat duduk dan berjalan. Gluteal sendiri secara anatomi disusun oleh pelvic sebagai dasar fondasi, dimana pelvic tersusun atas sacrum dan hip. Pelvic membentuk sacroiliaka joint anterior dan superior yang memiliki gerak khas nutasi atau forward dan kontranutasi atau backward dan slip. Regio sacrum tidak memiliki otot murni. Ia dibentuk oleh otot gluteal yang membentuk lapisan lapisan kuat untuk menahan pelvic dan isi organ dan perkemihan. Pelvic sendiri khas dengan otot dasar panggulnya yang dikenal dengan pelvic floor. Otot ini menahan fondasi dan isi dari rongga perut, uterus, dan perkemihan. Lebih lanjutnya, pelvic merupakan poros mobility yang spesial karna ia menopang hip dan tulang belakang. Mobilitas pelvic dapat mempengaruhi bentuk postur.

Pelvic yang sangat khas ini dibentuk oleh otot abdomen dan otot gluteal yaitu m. Gluteus maximus, m. Gluteus minimua, m. Gluteus medius, dan m. Piriformis dan sebagainya. Bagaimana dengan gluteal pain syndrome itu sendiri?

Gluteal pain syndrome yang artinya kumpulan sindroma pada gluteal berupa keluhan berikut:
1. Nyeri saat duduk dalam posisi statis
2. Nyeri biasa disertai kesemutan hingga ke kaki
3. Nyeri saat akan ke berdiri dari posisi duduk
4. Terkadang nyeri saat berjalan terutama swing phase
Perlu pemeriksaan untuk menentukan penyebab utama menghasilkan penegakan diagnosa yang tepat untuk gluteal pain ini. Nah! Apa saja dugaan diagnosa dari gluteal pain ini?


1. Piriformis syndrome

    Sindroma ini dikarenakan iritasi dari otot piriformis yang dikenal dengan dompet sindrom. Penyebabnya yaitu seringnya duduk dengan dompet di saki belakang celana dalam posisi lama atau duduk lama pada kursi yang keras sehingga otot piriformis menjadi iritasi dan menekan saraf ischiadicus yang tepat melewati otot piriformis. Ciri dari piriformis syndrome ini yaitu nyeri duduk, kesemutan hingga ke kaki, dan nyeri saat kaki disilangkan.


2. Strain gluteus maximus


Merupakan nyeri pada otot gluteus dikarenakan hentakan keras pada saat kontraksi otot glutuea maximus saat berlari terutama pada atlet. Akibatnya terjadi microrupture dari otot gluteus maximus ini. Ciri khasnya yaitu nyeri berjalan terutama pada saat swing phase dan terkadang stand phase, nyeri duduk

3. Sprain ligament sacroiliaka posterior


Dikarenakan adanya hentakan keras pada saat dari posisi membungkuk ke tegak atau mengangkat benda dari lantai. Hentakan ini menyebabkan iritasi dari ligament sacroiliaka posterior. Nyeri akut menyebabkan kesulitan berjalan dan menegakkan tubuh.


4. Masalah pada proc. Sacrum


Biasanya terjadi micro fractur pada ujung sacrum atau tulang ekor. Harus dilakukan penegakan x ray untuk memastikan kondisi tulang sacrum ini. Biasanya akan dikeluhkan nyeri duduk dan nyeri saat ke berdiri dari posisi duduk.
Masih banyak lagi masalah pad gluteal. Untuk kepastian penegakan diagnosa, disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke fisioterapi Anda. 

0 comments:

Total Pageviews

Search

Informasi

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait fisioterapi silahkan menghubungi melalui email physio.yuli@gmail.com

Artikel Populer