Joint manipulation
merupakan teknik dalam manual terapi untuk gerakan antar permukaan artikular
sendi. Tercakup dalam Joint mobilization (lambat), passive movement (permukaan
artikular), dan muscle energy (gerak sendi secara aktif oleh kontraksi aktif
otot pasien sendiri).
Gerakan fisiologis
terjadi ketika otot berkontraksi konsentrik dan eksentrik atau gaya melawan
gravitasi. Joint manipulation menaikkan secara optimal, gerakan bebas nyeri
oleh ekstensibilitas sendi dan struktur periartikular atau oleh peningkatan
extensibilitas pembatasan artikular. Pembatasan kapsul sendi dipengaruhi oleh pembatasan
ROM. Pembatasan selalu menghasilkan immobilisasi atau inflammasi artikular dan
struktur yang terlingkup. Ketika sendi terimobilisasi, maka jumlah isi kapsul
sendi berubah. Isi cairan intraselular menurun, menghasilkan penurunan jarak
antara serabut kapsul sendi. Hasil ini meningkatkan formasi serabut cross-link
yang menghasilkan adhesion. Immobilisasi juga menghasilkan adhesion antara cairan
synovial. Selama immbolisasi, jaringan collagen baru diproduksi dan jika
gerakan antar jaringan tidak terjadi, akan menambah cross-link. Immobilisasi
juga menghasilkan proliferasi fibrofatty jaringan konektif di dalam sendi yang
membentuk scar tissue. Jadi, kekuatan jaringan kolagen menurun dapat
menghasilkan penurunan load-to-failure.
Joint manipulation
merupakan gagasan untuk merubah peningkatan gerakan antara serabut kapsul. Hal
ini dipercaya menghasilkan peningkatan cairan intertisial dan jarak antar
serabut. Hal ini juga dipercaya bahwa
gerakan yang meningkat antara serabut kapsul melewati manipulasi
struktur sendi secara repetitive, jaringan synovial akan terulur dalam gerakan
selektif , menyebabkan penyusunan kembali secara gradual jaringan kolagen lama
dengan mengurangi formasi cross-link dan mengembangkan konfigurasi pararel
serabut jaringan kolagen baru. Teknik manipulasi yang lebih agresif baik untuk
memecah adhesion kapsul sendi dan cairan synovial. Join manipulasi juga
meningkatkan panjang jaringan kapsul. Hal ini juga memecahkan fibrofatty
adhesion intrakapsular. Semua efek dari respon manipulasi akan meningkatkan
jumlah gerak arthrokinematik sendi.
Inflammasi menghasilkan
hipertropi sendi synovial karena invasi jaringan serabut konektif. Hasilnya
terlihat dalam fibross synovial yang menghasilkan kontraktur. Immobilisasi dan
inflammasi sebagian besar selalu terjadi bersamaan. Karen ini dan karena
kesamaan antara kedua respon yang memiliki teori di belakangnya terapi rasional
menghasilkan immobilisasi dengan teknik aplikasi joint manipulation untuk
terapi joint hipomobility karena inflammasi. Jadi, untuk merangsang sendi
inflammasi, joint manipulation mengenal jaringan capsular dan mengurangi
adhesion capsular.
Karakteristik
stress-strain mempunyai beberapa tahap yaitu tahap pertama yaitu fase elastic
yang serabutnya terulur menjadi konfigurasi original sesekali pemindahan
kekuatan eksternal. Tahap kedua yaitu fase plastic dimana elongasi permanen
serabut yang terulur terjadi ketika kekuatan eksternal dipindahkan. Tahap
ketiga yaitu kegagalan atau titik pemecahan yang melepaskan elongasi serabut.
Permukaan artikular
avaskular, nutrisi yang diperoleh dari cairan synovial. Untuk terjadinya
diffuse nutrisi, cairan synovial harus bersirkulasi dengan kapsul untuk
mengijinkan nutrisi berkontak dengan permukaan sendi.
1 comments:
adakah tentang osteopathic manipulative treatment? bagaimana tehniknya?
Post a Comment