Saturday, 2 March 2013





Joint manipulation merupakan teknik dalam manual terapi untuk gerakan antar permukaan artikular sendi. Tercakup dalam Joint mobilization (lambat), passive movement (permukaan artikular), dan muscle energy (gerak sendi secara aktif oleh kontraksi aktif otot pasien sendiri).
Gerakan fisiologis terjadi ketika otot berkontraksi konsentrik dan eksentrik atau gaya melawan gravitasi. Joint manipulation menaikkan secara optimal, gerakan bebas nyeri oleh ekstensibilitas sendi dan struktur periartikular atau oleh peningkatan extensibilitas pembatasan artikular. Pembatasan kapsul sendi dipengaruhi oleh pembatasan ROM. Pembatasan selalu menghasilkan immobilisasi atau inflammasi artikular dan struktur yang terlingkup. Ketika sendi terimobilisasi, maka jumlah isi kapsul sendi berubah. Isi cairan intraselular menurun, menghasilkan penurunan jarak antara serabut kapsul sendi. Hasil ini meningkatkan formasi serabut cross-link yang menghasilkan adhesion. Immobilisasi juga menghasilkan adhesion antara cairan synovial. Selama immbolisasi, jaringan collagen baru diproduksi dan jika gerakan antar jaringan tidak terjadi, akan menambah cross-link. Immobilisasi juga menghasilkan proliferasi fibrofatty jaringan konektif di dalam sendi yang membentuk scar tissue. Jadi, kekuatan jaringan kolagen menurun dapat menghasilkan penurunan load-to-failure.
Joint manipulation merupakan gagasan untuk merubah peningkatan gerakan antara serabut kapsul. Hal ini dipercaya menghasilkan peningkatan cairan intertisial dan jarak antar serabut. Hal ini juga dipercaya bahwa  gerakan yang meningkat antara serabut kapsul melewati manipulasi struktur sendi secara repetitive, jaringan synovial akan terulur dalam gerakan selektif , menyebabkan penyusunan kembali secara gradual jaringan kolagen lama dengan mengurangi formasi cross-link dan mengembangkan konfigurasi pararel serabut jaringan kolagen baru. Teknik manipulasi yang lebih agresif baik untuk memecah adhesion kapsul sendi dan cairan synovial. Join manipulasi juga meningkatkan panjang jaringan kapsul. Hal ini juga memecahkan fibrofatty adhesion intrakapsular. Semua efek dari respon manipulasi akan meningkatkan jumlah gerak arthrokinematik sendi.
Inflammasi menghasilkan hipertropi sendi synovial karena invasi jaringan serabut konektif. Hasilnya terlihat dalam fibross synovial yang menghasilkan kontraktur. Immobilisasi dan inflammasi sebagian besar selalu terjadi bersamaan. Karen ini dan karena kesamaan antara kedua respon yang memiliki teori di belakangnya terapi rasional menghasilkan immobilisasi dengan teknik aplikasi joint manipulation untuk terapi joint hipomobility karena inflammasi. Jadi, untuk merangsang sendi inflammasi, joint manipulation mengenal jaringan capsular dan mengurangi adhesion capsular.
Karakteristik stress-strain mempunyai beberapa tahap yaitu tahap pertama yaitu fase elastic yang serabutnya terulur menjadi konfigurasi original sesekali pemindahan kekuatan eksternal. Tahap kedua yaitu fase plastic dimana elongasi permanen serabut yang terulur terjadi ketika kekuatan eksternal dipindahkan. Tahap ketiga yaitu kegagalan atau titik pemecahan yang melepaskan elongasi serabut.
Permukaan artikular avaskular, nutrisi yang diperoleh dari cairan synovial. Untuk terjadinya diffuse nutrisi, cairan synovial harus bersirkulasi dengan kapsul untuk mengijinkan nutrisi berkontak dengan permukaan sendi.

1 comments:

Unknown said...

adakah tentang osteopathic manipulative treatment? bagaimana tehniknya?

Total Pageviews

Search

Informasi

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait fisioterapi silahkan menghubungi melalui email physio.yuli@gmail.com

Artikel Populer