Friday, 7 September 2018

Konsep Rehabilitasi

Healing Constraints

Faktor terpenting dalam mempertimbangkan rancangan program rehabilitasi yaitu faktor penyembuhan secara fisiologis.

Berikut perbedaan waktu penyembuhan cidera dari berbagai jaringan



Secara umum, perbedaan jenis jaringan dan kekuatan jaringan berkurang setelah cidera, tetapi seiring waktu berlalu dan dimana proses penyembuhan terjadi, kekuatan jaringan akan meningkat. Status usia, kesehatan dan nutrisi atlet serta besarnya cidera adalah faktor-faktor yang berpengaruh dalam cepatnya penyembuhan fisiologis dan  program rehabilitasi harus terstruktur.

Jaringan konektif, yang memiliki berbagai bentuk atau berbagai jaringan lainnya, dideskripsikan oleh Hooke's law dan kurva stress-strain pada gambar berikut.

                                               
Komposisi spesifik dan pengaturan serat jaringan penghubung menentukan reaksi jaringan terhadap stres. Contohnya, peregangan ligament relatif lebih besar daripada tendon pada besarnya tekanan cidera yang sama. Peregangan Ligament lebih besar karena lebih irregular atau  banyak arah pengaturan pada serabut collagennya dibandingkan dengan tendon dimana tendon lebih resisten terhadap tekanan.

Pada grafik kurva stress-strain berikut ini menjelaskan bagaimana efek stress pada jaringan penghubung.


Pada gambar di atas menggambarkan kurva sinusoidal dengan area spesifik mencakup  toe, elastic region, plastic region, dan point of failure. Toe area lebih regang pada jaringan penghubung hingga batas titik regangnya. Elastic point dimulai saat jaringan meregang melampaui batas 2% panjang regangnya. Dalam elastic region, jaringan kembali ke panjang regangan awalnya. Pemanjangan permanen terjadi pada derajat dimana jaringan kembali pada panjang istirahatnya skitar 4% yang dikenal sebagai plastic region. Pemanjangan permanent dihasilkan dari gangguan nyari beberapa tetapi tidak semua serabut collagen ada dalam jaringan penghubung. Akhirnya, titik kegagalan jaringan penghubung dihasilkan dari regangan melampaui batas 6% sampai 10 % panjang jaringan istirahatnya. Demikian pula, berlebihnya penerapan stress p[ada jaringan dapat menimbulkan kegagalan pada jaringan itu sendiri. Rehabilitasi harus mengakomodasi rentannya penyembuhan jaringan karena kemampuannya menahan tekanan stress dikompromikan lebih awal dalam rehabilitasi.


sumber gambar dari buku
 to be continue....

untuk memaksimalkan pengetahuan, maka artikel ini diupdate pendek per artikel...









Dasar Teori Respon Tubuh terhadap Cidera

Cidera dapat menimbulkan problem seperti bengkak, nyeri, dan spasme otot. Nyeri dan bengkak merupakan sinyal bagi spesialis rehabilitasi dan atlet bahwa telah terjadi tanda kerusakan jaringan yang mendasari keputusan klinis dalam mempertimbangkan rehabilitasi exericse yang akan diberikan kepada atlet terkait dengan problem cidera yang dialaminya. Problema yang timbul pada cidera seperti bengkak, nyeri, dan spasme otot dapat menghambat terapi latihan.

 Aktivitas Reseptor Afferent Perifer

Nyeri dapat bersifat akut, kronik, dan persisten.
Nyeri akut terjadi setelah cidera dan terjadi dalam durasi singkat ( beberapa hari). Nyeri akut merupakan tanda bahwa ada sesuatu yang salah.
Nyeri kronik terjadi setidaknya kurang lebih 6 bulan, hilang timbul, dan resisten terhadap intervensi atau treatment. Nyeri kronik menjadi panjang setelah cidera awal sembuh sebagai akibat dari perubahan biomekanik atau kebiasaan tubuh bersikap dalam mempertahankan bagian tubuh untuk mengindari nyeri. orang yang mengalami nyeri kronik biasanya akan merasakan bahwa dirinya sudah terbiasa dengan nyeri itu sendiri.
Nyeri persisten berbeda dengan nyeri kronik, secara umum nyeri persisten terjadi sebagai respon dari treatment yang berkepanjangan melebihi waktu dimana terjadi beberapa kondisi yang varibel dan adanya perubahan interpretasi seseorang terhadap nyeri itu sendiri, artinya nyeri yang ada pada dirinya sudah melewati ambang batas. Tipe nyei persisten ini dapat merubah komponen kebiasaan kognitif pada otak yang dimana dibutuhkan penanganan psikolog untuk mengatasi nyeri seperti ini.

Mengontrol edema  (yang terjadi pada jaringan lunak di luar sendi) dan mencegah terjadinya efusi ( cairan berlebih di dalam sendi) merupakan proses rehabilitasi yang kritis untuk berbagai alasan. Edema dapat meningkatkan tekanan lokal pada jaringan dimana terjadinya kompresi saraf sensoris ending dan berperan dalam sensasi nyeri. Efusi sendi meningkatkan tekanan intraartikular dan aktifitas saraf afferent yang berperan dalam inhibisi otot. Faktanya, bahwa kecilnya peningkatakn cairan pada sendi (sekitar 10mL) dapat menghasilkan 50% sampai 60% penurunan kontraksi maksimum otot quadriceps.

Modalitas elektro terapi merupakan insturment untuk mengontrol dan mengurangi respon cidera berupa nyeri, bengkak, dan spasme otot, dimana atlet dapat memulai terapi latihan awal seperti latihan ROM (range of motion) dan latihan penguatan otot untuk mencegah imobilisasi dan disuse. Modalitas terapi membantu tubuh mengurangi respon terjadinya inflammasi tetapi sedikit mengganggu proses penyembuhan jaringan. Oleh karena itu, penggunakan modalitas elektro terapi harus dipilih yang  intensitasnya rendah, seperti ultrasound dengan dosis intensitas rendah dapat memfasilitasi proses penyembuhan saat diaplikasikan selama fase granulasi healing proses. Hanya dengan terapi latihan menggunakan dosis yang tepat dapat mengembalikan pemulihan cidera awal untuk beradaptasi dengan aktivitas fisik atlet.

Latihan pada fase rehabilitasi awal mengurangi efek yang merugikan seperti diuse atau imbolisasi. Atlet dapat meningkatkan kondisi fisiknya dengan training , namun training itu segera membalikkan keadaannya ketika aktivitas berhenti atau berkurang, dengan efek nyeri menjadi jelas dalam waktu singkat seperti beberapa hari. Sayangnya, kondisi tubuh karena cidera berbalik lebih cepat daripada kondisi perbaikan.  Sebagai contoh, seseorang yang tidak terlatih, dapat meningkatkan kondisi cardiovascularnya 1% per hari dengan training, tetapi laju pembalikkan kondisi lebih besar yaitu 3% sampai 7% jika mereka menjadi tidak aktif. Oleh karena itu, atlet yang masa inaktivitasnya lama akan lama juga mengembalikan level preinjury fitnessnya.

kesimpulan: Mengurangi atau menghilangkan nyeri, bengkak, dan efusi sendi secepatnya. Sumber aktivitas saraf afferent menghasilkan refleks inhibisi yang berhubungan dengan otot dimana dapat menjadi penghambat proses rehabilitasi.




sumber gambar pencarian google
sumber artikel buku (hubungi untuk mengetahui buku yang dimaksud)

to be continue...










Tuesday, 4 September 2018

Part 1 - prinsip pemeriksaan

Rehabilitasi merupakan bagian konseptual yang digunakan untuk mendeskripsikan suatu kondisi pemulihan pada fungsi fisik tubuh. Rehabilitasi fisik berkaitan dengan pemulihan kondisi fisik karena cidera atau disfungsi pada bagian tubuh tertentu.
Proses rehabilitasi fisik melibatkan berbagai profesi kesehatan yang dimana memiliki kemampuan medis masing-masing secara spesifik untuk menangani cidera pada atlet melewati perkembangan masa pemulihannya. Profesi medis yang berhubungan yaitu dokter, fisioterapi, pelatih atlet, nutrisionist, perawat, strength and conditioning specialist, coach, clergy, dan psikologis.

Sebelum memulai program rehabilitasi cidera pada atlet, wajib dimulai dengan melakukan pemeriksaan fisik yang lengkap. Pemeriksaan fisik yang dilakukan sebaiknya juga keluar dari pemeriksaan yang secara umum dan spesifik untuk memastikan apakah ada temuan kondisi patologis lain dan berbagai permasalahan yang berkaitan dengan kondisi fisik atlet. Keputusan klinis yang ditegakkan sangat berpengaruh terhadap informasi yang dibutuhkan guna memberikan program rehabilitasi yang tepat pada pemulihan cidera pada atlet.

Pemeriksaan fisik yang spesifik dan menyeluruh yaitu pada kualitas lingkup gerak sendi, fleksibilitas otot, kekuatan otot, proprioception, postur, dan ambulasi dan pola gerak dalam berjalan, sebagai tambahan kriteria pemeriksaan yang spesifik dan akan menghubungkan berbagai problem yang berkaitan. Temuan pemeriksaan fisik dapat menghasilkan berbagai problem pada area tubuh lain yang dialami atlet paska cidera.

Rehabilitasi efektif terjadi ketika tenaga medis profesional melakukan koordinasi baik secara tertulis dan lisan dalam bentuk dokumentasi yang lengkap. Selain itu penelitian hasil medical record akan menjadi gambaran yang akurat pada kondisi atlet. Selanjutnya pastikan dokumentasi kondisi atlet sesuai dengan pemeriksaan dan secara berkala rekam kembali setiap perubahan status yang terekam. Hal ini sangat membantu tenaga medis lain dalam membutuhkan informasi sebagai dasar pertimbangan proses rehabilitasi atlet selanjutnya.

Berikut fondasi program rehabilitasi yang merupakan kunci dalam komponen pemeriksaan fisik
1. Riwayat
2. Pemeriksaan spesifik
a. Neurologi: sensasi lewat pemeriksaan dermatom, kekuatan melalui pemeriksaan myotome dan refleks
b. Muskuloskeletal: lingkup gerak sendi/kelenturan, strength,koordinasi,agility, tes khusus, dan tes performa fungsional.
c. Cardiopulmonal: laju respirasi, heart rate, pemeriksaan sirkulasi darah
d. Integumen: kondisi kulit, warna, dan temperatur
3. Assessment
a. List problem : goal jangka pendek (1-2 minggu) , goal jangka panjang (fungsional goal) dan rehabilitasi potensial
4. Rencana
a. Intervensi spesifik dan frekuensi dan durasi treatment
b. Mengurangi nyeri
c. Mengurangi proses inflamasi pada trauma
d. Mengembalikan aktivitas full dan bebas nyeri ROM
e. Mengurangi efusi
f. Mengembalikan kekuatan, endurance, dan power otot menyeluruh
g. Mengembalikan aktivitas fungsional bebas dari gejala seperti pada cidera awal.


Gambar di atas adalah respon tubuh dalam menghadapi cidera, dimana menjadi acuan program dalam rehabilitasi pasca cidera. Program rehabilitasi fisik baik secara konservatif atau post operasi sangat diperlukan bagi pemulihan fisik pada atlet untuk kembali berkompetisi tanpa mengganggu proses healing pada cidera yang dialami. Setidaknya ada dua goal pada program rehabilitasi yaitu menghindari dan mencegah terjadi imobilisasi atau disuse akibat cidera dengan mempercepat proses penyembuhan luka dan menghindari tekanan berlebih pada jaringan lunak lain. Jika program rehabilitasi tidak dilakukan secara penuh maka resiko atlet mengalami cidera ulang akan terjadi. Oleh karena itu persiapan pemeriksaan yang teliti dan menyeluruh sangat penting dilakukan sebelum memulai program rehabilitasi pada atlet yang cidera.





Sunday, 2 September 2018




Aktivitas duduk adalah gerak rutin yang dilakukan oleh kita sebagai manusia dimana manusia adalah makhluk yang bergerak dan hidup. Duduk merupakan salah satu bagian dari aktivitas fungsional. Beberapa komponen otot tubuh saling bekerja secara sinergis dalam posisi duduk.


Tulang belakang dan panggul merupakan bagian penting dalam postur duduk. Tulang belakang bagian atas menghubungkan kepala dan kedua lengan sedangkan bagian bawah menghubungkan panggul dan kedua tungkai. Postur tubuh manusia terdiri atas 3 bagian penting secara umum yaitu kepala, extremitas, dan tulang belakang. Keseluruhan komponen ini harus bekerja secara sinergis untuk menghasilkan postur balance yang baik dan tepat.


Panggul bagaikan sebuah kapal yang menopang tulang belakang dimana kedua tungkai ikut bekerja menggerakan panggul dengan gerakan memutar, menekuk, dan geser. Sendi panggul merupakan bagian penting dalam postur tubuh dimana keseimbangan kinerja dari otot dasar panggul, bokong, dan tungkai bawah berpengaruh terhadap kualitas pergerakan sendi dan postur tubuh.


Nah, apabila terjadi ketidakseimbangan gerak pada panggul akan mempengaruhi postur dan pergerakan tubuh. Apa saja hal yang mengganggu ketidakseimbangan pada panggul dan postur?
1. Perbedaan panjang tungkai
Jika panjang tungkai bawah atau kedua kaki tidak seimbang maka akan terjadi perubahan ketinggian pada panggul dan tulang belakang ikut miring, otot-otot postur menjadi tidak seimbang dan terjadi perubahan bentuk postur seperti scoliosis.
2. Cidera pada tungkai bawah
Cidera menjadi penyumbang gangguan gerak pada panggul seperti cidera pada lutut, ankle, atau paha. Kenapa bisa mengganggu gerak panggul? Adanya nyeri menimbulkan gangguan pola gerak berjalan yang menjadikan gerak berjalan seperti pincang atau antalgic gait yang mempengaruhi panggul sehingga terjadi penguncian pada sendi panggul dan ketegangan otot-otot postur yang mempengaruhi postur.
3. Kualitas duduk
Aktivitas duduk dapat mempangaruhi panggul dan tulang belakang. Akan dibahas lebih lanjut.
4. Nyeri pada pinggang
Sudah sering dibahas pada artikel kami. Dimana nyeri pinggang akan menyebabkan ketidakseimbangan otot postur tubuh.
5.  Keadaan neurologis
Dimana penyakit yang menyerang sistem saraf dan otak akan menyebabkan gangguan pada tubuh dan postur seperti stroke, parkinson, dll.


Sehari-hari kita beraktivitas baik bekerja, sekolah, kuliah, menghadiri seminar, bepergian dengan bis, kereta, pesawat, san kapal sudah pasti duduk. Manusia dapat duduk dengan tanpa lelah hanya maksimal 3-4 jam saja atau bahkan bisa kurang dari itu jika seseorang mengalami nyeri pinggang, bokong, dan panggul.

Biasanya kita duduk cenderung dengan postur tubuh yang membungkuk. Duduk pada otot bokong sehingga terjadi penekanan pada area sirkulasi otot bokong  seperti salah satunya otot piriformis dimana otot ini dilalui oleh saraf ischiadicus (merupakan saraf besar yang keluar dari percabangan tulang belakang). Biasanya sering terjadi penekanan berulang pada otot piriformis ini. Akibatnya sirkulasi terganggu dan terjadi iritasi dan penekanan pada saraf ischiadicus. Biasanya kaum pria senang menarug dompet di saku belakang celananya, ini juga menjadi bagian penyebab penekanan otot piriformis.


Duduk dengan postur membungkuk sangatlah tidak baik. Kita cenderung melakukannya tanpa sadar karena duduk dengan postur tegak sungguh melelahkan. Apakah benar manusia dapat duduk tegak sempurna seharian penuh? Jawabannya tentu saja tidak bisa.


Duduk tegak sempurna selama seharian sangat mustahil dilakukan manusia. Kecuali jika dia belajar bersikap seperti keluarga bangsawan dan tentara militer yang wajib tegak 24 jam. Tetapi kenyataan sesungguhnya manusia awam sulit duduk tegak sempurna. Ada kalanya ketika sudah duduk tegak selama 2 jam otot-otot di bagian punggung sudah sangat lelah. Kenapa demikian?


Kita duduk tegak dengan menegakkan punggung memang duduk akan terlihat tegak. Tetapi tahukah Anda bahwa otot-otot punggung kita paksa untuk tegak, seberapa lama sih otot punggung dapat menahan tulang belakang terlihat tegak? Begitulah jika kita berusaha untuk duduk tegak tetapi malah mudah merasa kelelahan dan punggung terasa berat bagaikan menopang batu dimana panggul berotasi terlalu ke depan dan pinggang terlihat lebih cekung yang menyebabkan nyeri pada pinggang, kemudian kita kembali duduk membungkuk karena merasa lebih ringan.
Problema ini pasti selalu kita alami. Mau duduk tegak tetapi sudah kelelahan setelah 2 jam atau bahkan kurang dari 2 jam. 

Well, duduk membungkuk tentu tidak baik. Duduk membungkuk dapat menyebabkan postur bungkuk udang. Jika dilakukan berulang dan setiap hari selama berjam-jam lamanya maka akan terjadi locking movement atau penguncian sendi pada tulang belakang thoracal ( tulang punggung atas). Tulang thoracal yang sering mengalami penguncian biasanya di Th4-Th6. Tentu saja puncak thoracal yang tadinya di sudut Th4 menjadi Th6 atau Th7. Bahkan kurva thoracal meningkat lebih dari 40 derajat. ( kurva setiap orang untuk thoracal berbeda-beda, jika lebih dari 40 derajat sudah menjadi kifosis atau bungkuk udang). Selain itu, otot-otot pada punggung atas akan menjadi tegang dan seperti otot rhomboid cenderung bekerja lebih keras dan mudah mengalami kelemahan. Otot pinggang juga mengalami kelelahan dan ketegangan, biasanya otot quadratus lumborum menjadi nyeri dan erector spine menjadi tidak seimbang.


Baiklah, jika kita selalu saja merasa tidak nyaman duduk tegak dengan menenggakan punggung sehingga tampak duduk tegak, marilah kita rubah sikap ini. 
Duduk yang tepat dan baik sangatlah mudah dan sederhana dilakukan. Sendi panggul bagaikan sebuah kapal, jika ia berotasi ke depan terlalu berlebihan maka postur menjadi hiperlordosis lumbal ( postur pantat bebek), jika berotasi ke belakang berlebigan akan menjadi bungkuk udang. Pola gerak pada sendi panggul adalah kunci duduk yang tepat.
Panggul merupakan persambungan sendi besar yang berisikan rongga perut, perkemihan, dan reproduksi. Pada bagian belakang terdapat tulang ekor yang menjadi bagian ujung dari sendi panggul. Tulang ekor inilah yang dapat mempengaruhi kualitas duduk.



Duduk yang baik cukup dengan duduk pada tulang ekor. Cara memposisikan duduk, rabalah tulang ekor pada ujung panggul belakang,  saat duduk, duduklah pada tulang ekor tersebut, otomatis otot-otot pada tulang belakang akan terasa lebih rileks menjaga postur duduk, sedangkan tungkai bawah berada pada sudut 90 derajat. Jika kursi duduk terlalu tinggi, ambillah ganjalan untuk menambah ketinggian kaki sehingga tungkai bawah 90 derajat. Posisi duduk di tulang ekor dan tungkai pada posisi 90 derajat akan memberikan kualitas duduk yang lebih rileks dan nyaman. Pilih juga kursi duduk yang ergonomis untuk bekerja. Tentu saja, duduk yang baik juga ada baiknya diselingi dengan berdiri dan berjalan setelah duduk selama 3 jam untuk menjaga kesehatan tubuh.

Mulai sekarang marilah duduk dengan baik dan tepat. 


Semoga bermanfaat..

*sumber gambar dari berbagai pencarian dari google. 

Saturday, 14 July 2018

Scoliosis adalah kelainan bentuk tulang belakang dimana terjadi deviasi atau kemiringan kurva tulang belakang bentuk C atau S. Biasanya ruas tulang belakang yang sering mengalami kemiringan yaitu thoraco-lumbar seperti terlihat pada gambar berikut

Penyebab scoliosis itu sendiri yaitu
1. Kelainan tulang belakang scoliosis sejak lahir atau kelainan bawaan
2. Scoliosis didapat dari kesalahan sikap postur tubuh
3. Kelainan neurologis (kelainan pada otak yang mempengaruhi saraf dan otot di tulang belakang)
4. Cidera pada tulang belakang
5. Nyeri pinggang atau panggul yang mempengaruhi bentuk postur
6. Kelainan panjang tungkai yang berbeda

Pemeriksaan scoliosis dapat dilakukan dengan

1. Pemeriksaan Foto X-Ray atau MRI


2. Inspeksi dan pengukuran postur




Akibat dari scoliosis

1. Terjadi pemendekan otot-otot pada daerah yang cekung
2. Terjadi pemanjangan/ penguluran otot-otot pada daerah yang cembung
3. Terjadi ketidakseimbangan otot
4. Kelemahan pada otot-otot sisi yang cembung dan ketegangan pada otot-otot sisi yang cekung
5. Penguncian sendi pada sisi yang cekung dan terjadi peregangan sendi pada sisi yang cembung
6. Penekanan organ paru-paru dan organ internal pada sisi yang cekung

Scoliosis dengan penyimpangan sudut kurang dari 30 derajat dapat dilakukan koreksi secara konservatif yaitu berupa latihan dan pemakaian korset khusus korektif pada scoliosis. Sedangkan untuk penyimpangan lebih dari 30 derajat dianjurkan untuk melakukan operasi.

Scoliosis dengan operasi korektif pada kurva dengan penyimpangan lebih dari 30 derajat


Scoliosis yang dapat dikoreksi secara konservatif yaitu penyimpangan kurva kurang dari 30 derajat dengna brace scoliosis



Berikut latihan untuk korektif kurva scoliosis tipe S

1. Hanging Exercise
 Berdiri bergantungan pada papan gantung selama 5 menit dengan repetisi 3-5 kali latihan. Atur irama pernapasan saat melakukan latihan ini.


2. Plank exercise 1
Posisikan tubuh seperti pada gambar. Atur posisi bokong sejajar punggung. Bagian pinggang lurus tidak menyekung. Lakukan tahanan gerak ini selama 30 detik-1 menit dengan repetisi 3-5 kali. Atur pernapasan saat melakukan gerakan ini.
3.  Plank exercise 2
Posisikan tubuh seperti pada gambar. Atur posisi bokong sejajar punggung. Bagian pinggang lurus tidak menyekung. Lakukan tahanan gerak ini selama 30 detik-1 menit dengan repetisi 3-5 kali. Atur pernapasan saat melakukan gerakan ini.


4. Reach exercise
Posisikan tubuh seperti pada gambar. Lakukan tarikan lengan lurus ke depan sejauh mungkin. Atur pernapasan. Tahanan gerakan ini selama 10 detik dengan repetisi 10 kali dalam 3 set latihan.

5. Straight Posture with Dumble

Posisikan tubuh duduk tegak dengan kedua dumble seberat masing-masing 1kg pada tangan. Angkat kedua dumble ke atas dan ke bawah sebanyak 10 kali pengulangan dan dilakukan sebanyak 3 set

Demikianlah beberapa latihan sederhana dan bermanfaat untuk koreksi postur S pada scoliosis. Lakukanlah kelima latihan ini dengan rutin 4 kali seminggu selama 2 tahun. Kenapa harus melakukan latihan ini selama 2 tahun? pada dasarnya perbaikan postur dengan latihan yang tepat memerlukan jangka waktu yang tepat untuk meng-edukasi otot-otot postur dan melatih kebugaran tubuh. Tercapainya postur tubuh yang normal memerlukan kerja keras. Bila dilakukan dengan baik maka hasilnya akan positif. Selain itu, latihan ini juga baik untuk kesadaran postur dan mencegah penyimpangan derajat kurva yang lebih buruk. 


sumber gambar dari pencarian google dari berbagai artikel.



Tuesday, 10 July 2018

Penggunaan smartphone pada era teknologi komunikasi yang berkembang pesat ini telah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap orang. Mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi yang pertama kali dan terakhir dicari adalah smartphone. Kini, berkirim pesan tidak hanya melalui sms saja, kita sudah bisa chatting di aplikasi yang tersedia di smartphone. Selain itu banyaknya aplikasi game online maupun offline dalam smartphone menjadikan seseorang aktif menggerakkan kedua jempol tangannya.


Smarthphone sudah menjadi gaya hidup. Berbagai macam aplikasi dan kemudahan yang tersedia didukung oleh jaringan internet mulai dari 2D, 3G, 4G, dan 5G, membuat seseorang menjadi sangat bergantung dengan smarthphonenya. Seperti yang kita ketahui mengetik pesan, bermain game, dan sebagainya pada smarthphone akan selalu menggunakan jempol tangan. Tentu saja ada dampak buruk yang bisa terjadi jika kita terlalu berlebihan menggunakan smarthphone yaitu terjadi cidera pada tendon kecil pada jempol tangan yang mengakibatkan jempol terasa nyeri, kaku, dan ketika ditekuk san diluruskan akan terjadi bunyi klik yang disertai nyeri tak tertahankan. Inilah yang disebut dengan thumb syndrome atau de quervain syndrome.



Apa itu thumb syndrome atau de quervain syndrome?

DeQuervain's Tenosynovitis adalah peradangan selubung tendon (disebut Synovium) pada bagian dasar ibu jari. Tendon yang menggerakkan ibu jari menjadi terbatas dalam tunnel (terowongan) yang sempit. Peradangan berasal dari gesekan yang ditimbulkan saat tendon menggelincir di sepanjang ibu jari dengan gerakan yang berulang-ulang.

Peradangan yang timbul akan menyebabkan nyeri dan peradangan yang kronis akan memicu penebalan pada tendon yang menyebabkan kekakuan dari jempol jika ditekuk dan diluruskan yang menimbulkan nyeri tajam disertai bunyi dan bengkak. Selain itu, thumb syndrome ini juga terjadi pada ibu yang sedang hamil dan atau menyusui.

Lalu bagaimana mencegah thumb syndrome ini?
1. Kurangi menggunakan smartphone berlebihan untuk bermain game dan mengetik pesan
2. Tidak menopang benda terlalu lama dengan tahanan jempol

Untuk pengobatan pada thumb syndrome ini dapat dilakukan dengan injeksi steroid oleh dokter spesialis orthopedi dan dengan treatment fisioterapi.
Sudut pandang fisioterapi pada thumb syndrome ini yaitu
-terjadinya kelemahan pada otot ibu jari
-gangguan gerak dan fungsi ibu jari untuk beraktifitas fungsional

Untuk mengurangi iritasi dan peregangan pada tendon jempol yaitu dengan splint jempol seperti gambar berikut


Jika keluhan semakin memburuk segera mengunjungi dokter untuk penanganan lebih tepat.



Monday, 9 July 2018

Sakit pinggang sungguh menyiksa siapa saja yang mengalaminya. Sakit pinggang paling banyak pada usia produktif. Penyumbang terbesar dari faktor resiko dari suatu pekerjaan.
Sakit pinggang umumnya dapat hilang timbul. Bahkan dapat menjadi keadaan yang memburuk hingga menghambat aktifitas. Berdasarkan teori impairment dalam fisioterapi, sakit pinggang dapat menimbulkan problema gangguan gerak dan fungsi tubuh yang berdampak pada keterbatasan aktivitas fungsional atau functional handicap terutama dalam aktivitas sehari-hari seperti duduk, berdiri, berjalan, olahraga, membersihkan diri, toileting, dan bekerja.

Sakit pinggang sendiri bukanlah hal remeh. Beberapa pengalaman orang akan pergi ke tukang urut untuk mengobati keluhannya dan atau meminum pain killer. Kedaan sakit pinggang harus mendapat perhatian medis karena ada banyak hal di balik sakit pingganh tersebut. Seperti yang kita ketahui bahwa sakit pinggang hanyalah sinyal bahwa terdapat suatu permasalahan di pinggang itu sendiri. Permasalahan tersebut bisa pada jaringan atau organ di area pinggang tersebut.

Pekerjaan dengan mengharuskan seseorang untuk duduk lama di depan komputer, mengangkat dan atau memindahkan barang, berdiri terlalu lama, menyetir lama, dan  pekerjaan dengan mobilitas tinggi. Individu dengan tingkat resiko pekerjaan yang memungkinkan mengalami sakit pinggang sebaiknya perlu melakukan preventif yaitu
1. Melakukan peregangan otot di sela beraktivitas duduk atau berdiri lama seperti latihan peregangan otot-otot tubuh seperti di bawah ini






2. Setiap bekerja selama 2-3 jam rilekan tubuh
3. Atur posisi kerja di depan komputer dan atau bekerja di depan kasir denhan posisi yang ergonomis

Hal di atas untuk mencegah berbagai permasalahan pada tubuh saat bekerja. Praktisnya, bekerja terlalu lama dengan duduk atau berdiri statis dapat membuat otot postural menjadi lelah dan sirkulasi darah yang mengalir ke otot berkurang akibatnya otot postural semakin berat kerjanya. Kita perlu mencegah untuk kebaikan dan kesehatan tubuh kita sendiri karena kesehatan tubuh adalah investasi terbesar dalam hidup kita.

Sakit pinggang dapat berkurang dengan memakai korset, melakukan latihan peregangan, dan melakukan pengobatan secara medis. 


Anjuran terbaik untuk mencegah kelanjutan sakit pinggang yang hilang timbul yaitu sesegera mungkin melakukan pemeriksaan tubuh dan postur tubuh.


Semoga bermanfaat.



Saturday, 7 July 2018

Keseleo bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Bisa terjadi pada saat beraktivitas maupun berolahraga. Pada wanita biasanya karena mengenakan high heel atau saat menuruni tangga.



Keseleo menimbulkan dampak yang kompleks. Dalam dunia medis ada beberapa cidera jaringan yang terjadi pada saat seseorang mengalami keseleo yaitu pada ligament, otot, dan tulang.
Seberapa besarnya cidera yang dialami saat keseleo dapat diukur dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh tenaga medis. Bila mengkhawatirkan diperlukan rontgen untuk memastikan apakah terjadi retak atau patah pada tulang. Berikut tanda dan gejala yang terjadi setelah seseorang mengalami keseleo;
1. Terjadi pembengkakan
Pada keseleo biasanya akan muncul pembengkakan di sekitar sisi luar atau dalam dari kaki. Pembengkakan ini terjadi karena adanya cidera pada jaringan seperti ligament atau otot pada kaki yang menimbulkan reaksi pelebaran pembuluh darah dan cairan di sekitarnya.
2. Nyeri
Nyeri muncul karena reaksi dari cidera pada jaringan ligament atau otot yang mengaktifkan serabut saraf nyeri sensoris dan motoris sehingga akan disertai dengan nyeri berdenyut yang tidak tertahankan dan bila kaki digerakkan akan semakin nyeri.
3. Peradangan
Peradangan merupakan istilah dari inflammasi yang ditandai dengan perubahan warna kulit (memerah), peningkatan temperatur pada jaringan yang mengalami cidera berupa rasa hangat, munculnya nyeri, pembengkakan, dan sulit menggerakan bagian yang cidera.

Pada saat kaki diistirahatkan terutama pada malam hari, keluhan nyeri akan meningkat tajam dimana disertai nyeri berdenyut. Hal ini terjadi karena terjadi shock pada jaringan sehingga impuls saraf penghantar nyeri bereaksi.

Adapun stadium cidera jaringan pada keseleo seperti gambar di bawah ini.




Gambar di atas menjelaskan bahwa ada 3 stadium terjadinya keseleo yaitu
- stadium 1 dimana terjadi micro trauma (cidera ringan yang merobek sedikit ligament)
pada stadium ini juga akan menimbulkan 3 reaksi gejala di atas namun dalam kapasitas cidera yang masih minimal, tetapi rasa nyeri dan bengkak lumayan terasa.
- stadium 2 dimana terjadi kerobekan minimal pada ligament yang menimbulkan pembengkakan dan peradangan yang cukup besar. Kerobekan minimal ini juga mempengaruhi jaringan otot yaitu terjadi tarikan pada otot dan memberikan rasa nyeri.
- stadium 3 dimana terjadi kerobekan komplit dari ligament yang menimbulkan peradangan dan pembengkakan besar sehingga mengganggu kemampuan menggerakkan kaki. hal ini harus segera mendapatkan pertolongan dokter untuk dioperasi penyambungan ligament.

Lalu bagaimana untuk memastikan apakah keseleo yang dialami apakah ada retak atau patah pada tulang dan ataukah terjadi kerobekan ligament komplit?
untuk membedakan keseleo yang masih dapat tertangani konservatif dan harus dengan bantuan medis dapat dilihat dari gejala yang menyertai pada keseleo yaitu level nyeri yang dirasakan, kesulitan berjalan, pembengkakan yang tidak wajar disertai lebam, dan peradangan yang parah. Anda harus segera menemui bantuan media untuk melakukan pemeriksaan dan mendapatkan penanganan.

Kemudian, untuk keseleo yang masih dapat ditangani secara konservatif dapat dilakukan dengan cara berikut:
1. Rest
Isirahatkan kaki yang mengalami keseleo untuk menghindari kerobekan jaringan makin luas
2. Ice
kompres bagian keseleo dengan es selama 15 menit, ulangi 2 jam sekali.
3. Compression
Balut kaki yang keseleo dengan bandage
4. Elevation
Tinggikan kaki yang keseleo pada posisi tidur dengan menyanggahnya menggunakan bantal lebih tinggi dari jantung.

Keselo yang ditangani dengan urut akan berdampak buruk yaitu
terjadi kerusakan jaringan pada bagian yang keseleo, meningkatkan reaksi peradangan dan meningkatkan pelebaran pembuluh darah, jika terjadi patah pada tulang dengan urut akan beresiko semakin retaknya perpatahan pada tulang, dan perbaikan keseleo yang memakan waktu lebih lama serta menyulitkan penyembuhan. Oleh karena itu mengurut bagian keseleo atau bahkan merendamnya dengan air hangat akan meningkatkan peradangan dan problem pada bagian kaki yang mengalami keseleo. Lakukan peanganan yang tepat untuk perbaikan yang baik dan tepat pula.


semoga bermanfaat.




Friday, 6 July 2018

Hallo sobat sehat..jumpa lagi dengan Physio Yuli disini. Kali ini saya akan membahas mengenai fenomena pria dan dompet syndrome. Apa kaitannya antara pria dan dompet syndrome ini?


Pembahasan dimulai dengan tatanan kebiasaan pada kaum pria yang menyimpan dompetnya di saku belakang celana. Apakah Anda salah satunya? Menyimpan dompet di saku belakang memang identik dengan pria eksekutif. Walau tidak semua memiliki kebiasaan yang sama. Menyimpan dompet di saku belakang terbilang memudahkan pria dalam melakukan berbagai aktivitas tanpa perlu merogoh tas untuk mencari dompetnya jika sedang bertransaksi di kasir. Hal ini terlihat umum.

Tetapi, tanpa Anda sadari bahwa kebiasaan menyimpan dompet di saku belakang celana dapat menyebabkan permasalahan pada bagian otot dan syaraf di daerah bokong.  Kenapa? Karena saat Anda menyimpan dompet di saku belakang, otomatis ketika Anda duduk, terjadi penekanan pada otot dan syaraf pada bokong. Selain itu dompet yang tebal akan menyebabkan penyimpangan tulang belakang ke arah S yang disebut scoliosis. Tentu saja kebiasaan yang dilakukan berulang ini dan bahkan setiap hari akan meningkatkan tekanan pada otot dan syaraf sehingga terjadi penebalan otot yang tertekan dan mengiritasi syaraf. Selanjutnya Anda akan mengeluh kebas atau sensasi tersetrum di sepanjang tungkai bawah Anda yang disertai nyeri pada area bokong. Maka aktivitas pun terganggu dengan keluhan tersebut. Anda akan sulit untuk duduk karena penekanan pada syaraf di bokong. selain itu ketika berjalan akan terasa sensasi nyeri dan tertarik sepanjang bokong hingga tungkai bawah.



Dompet syndrome dapat dialami siapa saja. Posisi duduk dengan dompet yang tersimpan di saku belakang menyebabkan iritasi otot dan syaraf. Hal ini tentu membahayakan. Penekanan yang berulang akan terus menghambat sirkulasi di area otot dan persyarafan. Oleh karena itu Anda perlu segera menghentikan kebiasaan ini.



Pencegahannya mudah sekali, cukup hilangkan kebiasaan duduk dengan dompet tersimpan di saku belakang celana. Bila Anda sudah mengalami keluhan ini Anda bisa menggunakan bantal berbentuk donat untuk mengurangi nyeri dan iritasi syarag pada bokong pada saat duduk.

Selain itu dapat dilakukan peregangan otot bokong dan syaraf, seperti latihan di bawah ini.



lakukan masing-masing latihan peregangan di atas sebanyak 10 kali dengan tahanan 10 detik pergerakan. Sebaiknya kedua gerakan latihan tersebut dilakukan rutin sebanyak 3 kali sehari dalam kurun waktu 1-2 bulan untuk meregangkan otot piriformis yang menekan syaraf ischiadicus.

Mencegah dan mengobati keadaan dengan segera jauh lebih baik sebelum keluhan tersebut menimbulkan penyimpangan postur yang mempersulit untuk koreksi penyimpangan postur tersebut.


Semoga bermanfaat




Wednesday, 4 July 2018

Hallo sobat sehat..

Pembahasan kali ini mengenai bahu yang nyeri dan kaku.



Di antara Anda apakah ada yang mengalami keluhan dengan ciri berikut ini
1. Bahu Nyeri dan sulit diangkat
Nyeri bahu yang terasa meningkat bila digerakkan bahkan sulit mengangkat lengan ke atas atau ke samping. Bahu terasa berat dan nyeri terkadang berdenyut.
2. Keluhan Bertambah di Malam Hari
Nyeri meningkat di malam hari saat jam tidur atau istirahat Anda. Nyeri disertai ngilu yang terkadang kebas. Sulit untuk tidur miring di sisi bahu yang sakit tersebut. 
3. Sela bahu/ arm pit lengket
Untuk ciri yang satu ini biasanya dimana ketiak Anda terasa lengket disertai nyeri berat saat bahu hendak diturunkan lurus ke bawah. Seolah lengan Anda terasa nyeri tertarik.
4. Keluhan bahu muncul setelah bangun tidur
Biasanya ketika Anda bangun tidur tiba tiba bahu Anda tidak dapat digerakkan,nyeri meningkat dan sulit digerakkan.

Apakah yang terjadi?
Ada beberapa faktor yang menjadi penyebab


1. Radang sendi bahu
Tidak hanya usia tua saja yang mengalami, usia muda dengan faktor penggunaan sendi bahu yang berlebihan dan kurang asupan kalsium atau faktor imunitas juga bisa mengalaminya.
2. Cidera bahu
Biasanya terjadi saat olahraga atau cidera ulang repetitif pada aktivitas tertentu. Biasanya cidera bahu sering dialami oleh pemain bulu tangkis, pebasket, volley, dan sebagainya dan ibu rumah tangga yang sering membawa belanjaan terlalu banyak dan atau pada pria yang sering mengangkat beban berat atau olahraga gym dengan overload beban. Hal ini menyebabkan cidera kecil pada jaringan di otot, ligament, atau sendi pada bahu.
3. Post stroke
Pada post stroke nyeri bahu akan menyertai karena beban gravitas dari kepala sendi bahu pada lengan yang mengalami kelumpuhan. Hal ini menimbulkan perlengketan pada ligament dan sendi bahu sehingga sulit mencapai pergerakan bahu yang sempurna. 
4. Sering menahan lengan pada arm pit 
Prolonged position lengan arm pit yang repetitif karna menjepit barang di armpit dapat menyebabkan ketegangan otot-otot pada bahu dan sekitar arm pit. Hal ini memang agak membingungkan namun beberapa kali ada yang mengalami hal ini. Percaya atau tidak.

Nah, sebenarnya bahu Anda sedang tidak baik. Beberapa hal yang terjadi yaitu frozen shoulder, cidera jaringan suprahumeral, dan atau otot lain di sekitar bahu. 


Bagaimana untuk membedakannya? Hal ini hanya dapat diperiksa oleh fisioterapist ahli dan dokter spesialis syaraf dan orthopedi. Anda hanya perlu segera mendatangi salah satu ahli ini.
Jika Anda ke dokter biasanya akan diberikan suntikan dan beberapa obat sedangkan jika Anda ke fisioterapi akan ditangani dengan prosedur fisioterapi dan bila nyeri sangat akut biasanya akan diberikan pereda nyeri.

Lalu apakah keluhan ini akan memburuk?
Jawabannya iya jika Anda mengabaikannya. Sekali lagi, hal ini tidak dapat diabaikan dengam Anda pergi ke tulang urut. Ada baiknya segera memeriksakan kondisi bahu Anda.

Salam fisioterapist
Semoga artikel ini membantu... 

Halo sobat sehat..
Sudah lama kami tidak berbagi disini, kali ini kami akan membahas mengenai nyeri pinggang yang sudah sampai bertahun-tahun mengganggu Anda.



Sakit pinggang memang sulit diremehkan apalagi jika sudah dialami sampai beberapa tahun lamanya. Terkadang membaik sendiri dan terkadang bisa memberikan rasa sakit tidak tertahankan yang mengganggu aktivitas Anda. Pernahkah Anda mengalami dimana saat ingin pergi memeriksakan diri ke dokter malahan setelah nyeri pinggang itu hilang dan dokter mengatakan Anda terlihat baik-baik saja. Namun, ketika nyeri pinggang itu menyerang Anda, justru Anda tidak kuat pergi menemui dokter. Akhirnya Anda berakhir dengan keluhan yang tetap ada tetapi tidak dapat dipastikan kapan ia kembali menyerang Anda.


Baiklah, jika Anda mengalami keluhan seperti ini, pastikanlah beberapa hal yang harus Anda lakukan yaitu
1. Medical Check Up
Wajib bagi Anda untuk melakukan medical check up. Apa saja sih yang harus di medical check up?
- cek darah lengkap
- MRI tulang belakang Anda terutama daerah pinggang dan panggul
Medical check up bisa langsung dilakukan di laboratorium resmi dan atau melalui rujukan dokter umum atau spesialis jika Anda ingin menggunakan plafon asuransi Anda. Penting sekali melakukan medical check up ini untuk memastikan apa sebenarnya masalah di balik nyeri yang Anda rasakan. Tanpa menunggu nyeri itu kembali, Anda bisa segera mendapatkan jawaban atas pertanyaan Anda selama ini.

2. Pastikan kondisi keluhan tersebut
Apakah keluhan yang Anda alami selalu terjadi di kala Anda berkativitas dalam static position dan repeat activity dalam waktu yang lama seperti membungkuk dan memutarkan badan berulang selama beberapa jam untuk memindahkan barang atau melemparkan benda tertentu dalam pekerjaan rutin Anda? Duduk di depan komputer dalam waktu berjam jam dan atau menyetir dalam waktu yang lama? Bahkan tidur terlentang di kasur yang cekung hingga pagi? Perhatikan kondisi ini, jika Anda mengalaminya karena penyebab ini, sudah dipastikan keluhan Anda berkaitan dengan jaringan di tulang belakang Anda. Segeralah menghubungi fisioterapist.

Dua hal itu saja yang dapat Anda lakukan jika Anda mengalami keluhan nyeri pinggang yang berulang dan tidak menetap. Jangan pernah meremehkan keluhan ini karena bisa saja keluhan ini akan menyebabkan porotik atau pengeroposan pada bagian rawan sendi tulang belakang Anda dan lebih sulit ditangani atau bahkan postur Anda mengalami penyimpangan misalnya membungkuk atau menyerupai huruf S atau C. Jika sudah terjadi penyimpangan tulang belakang karena nyeri pinggang, maka akan lebih sulit untuk mengembalikan postur Anda ke arah yang normal. Justru biaya yang Anda keluarkan untuk ini akan lebih banyak lagi. Sebelum keluhan Anda bertambah buruk, ada baiknya segera memeriksakan diri Anda. Baik itu ada atau tidaknya keluhan tersebut kembali menyerang Anda.

Preventif yang perlu Anda lakukan untuk mencegah berulangnya nyeri pinggang, lakukanlah exercise untuk pinggang Anda seperti peregangan, penguatan, dan senam. Secara rutin lakukanlah beberapa gerakan di bawah ini sebanyak 20 kali.


Sayangilah diri Anda dan masa depan tubuh Anda.  Semoga bermanfaat.

Salam fisioterapist....

Thursday, 8 February 2018

Beberapa dari Anda pernahkah mengalami posisi jatuh terduduk? Jika iya, apa yang harus Anda lakukan?

Panggul adalah tulang besar yang berisikan kantong kemih, organ kelamin, organ pencernaan, dan dibalut dengan tulang besar melingkar, dimana pada bagian belakang tersambung dengan tulang belakang yang membentuk ekor dan bagian bawah tersambung dengan tulang paha. Panggul pada wanita sangat elastis yang didesain Tuhan untuk melahirkan. Pada pria tentu lebih kecil.

Pada bagian ekor panggul yang kita sebut tulang ekor, posisinya tidak bergerak, hanya menempel pada ujung tulang panggul. Pada keadaan posisi jatuh terduduk biasanya tulang ekor ini akan mengalami retak atau bahkan patah. Jika jatuh dalam posisi yang tidak terlalu parah maka otot di sekitarnya hanya mengalami lecet.

Jika jatuh terduduk maka sendi panggul akan memberikan mekanisme otomatis untuk mengunci sendi sehingga panggul terasa lebih kaku, sedangkan bagian ekor mengalami nyeri hebat. Tentu Anda harus segera melakukan rontgen untuk memastikan apakah ada retak atau patah pada tulang ekor.

Jika hanya terjadi retak pada tulang ekor, Anda hanya perlu beristirahat, minum kalsium, dan memakai korset. Namun jika terjadi patah tentu harus dilakukan operasi. Jangan pernah mengabaikan keadaan ini dengan pergi mencari alternatif seperti dukun pijat atau dukun tulang.

Sebaiknya lakukan prosedur medis dengan baik. Ada hanya perlu ke dokter. Terjatuh pada posisi duduk, jangan langsung bangkit ke berdiri, rilekslah terlebih dahulu, pelan pelan sedikit membungkukan punggung Anda dan lebih rileks meluruskan kedua kaki dan arahkan kedua tangan belakang dengan posisi duduk berselonjoran. Tenangkan diri Anda, jika keadaan Anda sudah lebih membaik, perlahan berdiri dan berjalan dengan pelan. Di saat itulah Anda meminimalisir kemungkinan patah atau retak pada tulang ekor lebih parah.


Nyeri pinggang bawah seringkali dianggap keluhan yang mudah atau sulit tertangani. Keluhan menjadi sulit jika bagian jaringan yang mengalami gangguan pada saraf atau tulang belakang. Keluhan menjadi mudah tertangani jika hanya mengenai salah satu bagian otot di sekitar pinggang. Untuk bagian otot yang mengalami masalah biasanya hanya diistirahatkan atau diberikan massage ringan maka otot akan kembali membaik dalam beberapa hari. Namun apabila jaringan yang terkena bagian saraf, tulang, bantalan sendi atau kapsul sendi, maka keluhan pinggang ini akan menjadi masalah.

Nyeri pinggang bawah adalah gejala keranjang sampah. Perlu dipastikan secara gamblang dimana letak permasalahan dari nyeri pinggang itu sendiri. Sebagian besar kasus pinggang dikarenakan cidera beraktivitas, berolahraga, mengangkat beban, dan faktor degeneratif. Permasalahan pinggang yang komplek harus dipilah lebih detail agar penyembuhannya dapat maksimal.

Dari sudut pandang Fisioterapi, nyeri pinggang tidak hanya sebatas sakit itu sendiri dan dimana letak permasalahannya. Namun, secara detail dan terperinci berbagai hal yang akan muncul dari keluhan pinggang itu sendiri di antaranya
- terjadi ketidakseimbangan otot postural seperti otot core stability dan lower leg
- terjadi imbalance pelvic movement yang biasanya dikarenakan fase berjalan yang swing untuk menghindari nyeri karena penekanan jaringan yang mengalami problem. Dimana ketinggian pelvic menjadi berbeda dan akan muncul postur scoliosis.
- terjadi kelemahan otot postural dan lower leg yang dapat dilihat dari ketidakmampuan melakukan aktivitas seperti duduk dan berjalan dalam waktu tertentu
- terjadi kompensasi otot lower leg yang ditandai dengan nyeri tarikan dan ketegangan di sepanjang otot paha atas hingga kaki

Sudut pandang ini untuk sebagian besar kasus yang menyertai nyeri pinggang bawah. Seperti halnya dengan HNP lumbal yang dimana terjadi iritasi saraf dikarenakan penekanan bantalan sendi yang bergeser ke depan. Adapun pergeseran bantalan sendi ada 3 grade. Yang dapat ditangani secara konservatif dengan fisioterapi di grade 1 dan 2 yaitu dimana pergeseran hanya sedikit mengiritasi saraf. Walau demikian kasus HNP akut sebagian besar merupakan diskus bulging yaitu di grade 1. Untuk itu penanganannya dapat segera dilakukan dan penyembuhan dapat optimal.

Perbaikan kondisi HNP grade 1 akut ini dilakukan segera dimana hari pertama atau kedua klien mengalami cidera pada bantalan sendinya. Sesegeralah mendatangi fisioterapi yang dapat melakukan penanganan manual therapy. Untuk kasus awal ini, fisioterapi akan melakukan pemeriksaan hingga treatment dengan menyeluruh dan detail.

Adapun sebagian besar treatment ditujukan untuk melakukan mobilisasi pada diskus ke posisi asalnya dengan teknik manual therapy. Setelah itu akan dilanjutkan dengan release otot-otot sekitar pinggang dan lower leg, latihan penguatan otot, hingga pencegahan scolisos. Treatment ini serta merta akan maksimal jika klien mengikuti instruksi fisioterapis untuk home exercise.

Butuh berapa lama untuk pulih dari kondisi HNP lumbal ini? Untuk kasus akut perbaikan maksimal dalam 1 minggu hingga 3 minggu, dimana klien turut mengikuti instruksi fisioterapis untuk home exercise. Durasi kedatangan klien per 3 kali hingga 5 kali seminggu untuk mengembalikan posisi diskus dan menguatkan otot serta pencegahan scoliosis.

Adapun ciri umum HNP lumbal yaitu klien mengalami kesulitan membungkuk, sulit duduk, suliy berjalan (otot dan saraf serasa tertarik), nyeri tak tertahankan bila menegakkan pinggang dan atau membungkuk, sulit tidur terlentang, dan sulit untuk beraktivitas. Jika Anda mengalami keluhan ini, biasanya setelah Anda mengangkat benda berat, memindahkan barang, dan atau aktivitas olahraga. Segeralah mendatangi Fisioterapi terdekat di kota Anda.


Total Pageviews

Search

Informasi

Jika Anda membutuhkan konsultasi terkait fisioterapi silahkan menghubungi melalui email physio.yuli@gmail.com

Artikel Populer